Pengaruh lengas tanah terhadap aktivitas nitrat reduktase dan glutamin sintetase beberapa varietas kacang tanah serta korelasinya dengan daya hasil

SULISTIONO, Wawan, Dr. Hari Hartiko, MSc

2004 | Tesis | S2 Agronomi

Penelitian pengaruh lengas tanah terhadap aktivitas nitrat reduktase (ANR) dan aktivitas glutamin sintetase (AGS) beberapa varietas kacang tanah serta hubunganya dengan daya hasil telah dilakukan di rumah kaca Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada, Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Jember dari bulan Januari sampai Mei 2003. Metode penelitian dengan menggunakan perlakuan faktorial yang disusun dalam rancangan acak lengkap. Faktor pertama adalah interval penyiraman sampai kapasitas lapangan (KL) terdiri empat aras yaitu: 2 hari (L1), 4 hari (L2) , 6 hari (L3), 8 hari (L4). Faktor kedua adalah varietas kacang tanah yang terdiri empat varietas yaitu: varietas Gajah (V1), Anoa, (V2), Macan (V3) dan Kelinci (V4). Hasil penelitian menunjukkan: 1) ANR (in vivo) lebih dipengaruhi lengas tanah dibanding AGS, 2) AGS berkorelasi positip dengan ANR (r = 0,667*) pada umur 24 hari sedangkan pada umur 47 hari, ANR dan AGS tidak berkorelasi, 3) Terdapat interaksi antara varietas dengan lengas tanah terhadap ANR in vivo, 4) Pola ANR (in vivo) dan AGS (in vitro) pada umur 47 hari, erat mempengaruhi daya hasil (berat biji per tanaman), 5) Jumlah bintil umur 47 hari berkorelasi positip terhadap ANR varietas Kelinci dan Anoa tetapi berkorelasi negatip terhadap ANR varietas Gajah dan Macan sedangkan AGS berkorelasi positip nyata dengan jumlah bintil varietas Gajah

The research on the influence of soil humidity on nitrate reductase activity (NRA) and glutamine syntetase activity (GSA) in several varieties of peanut and its correlation with yield capacity was conducted at the greenhouse of the Centre for Biological Study Gadjah Mada University, Biochemistry Laboratory of Biology Faculty – GMU, and Molecular Biology Laboratory – Jember University from January to May 2003. The research used treatment of factors arranged in a complete random design. The first factor is watering interval to the field capacity (FC), which consists of 4 layers: 2 days (L1), 4 days (L2), 6 days (L3), and 8 days (L4). 2) The second factor is variety of peanut, which consists of Gajah (V1), Anoa (V2), Macan (V3), and Kelinci variety (V4). The research results show that: 1) NRA (in vivo) is influenced more by soil humidity than GSA; 2)GSA has correlation with NRA (r = 0,667*) in the age of 24 days but no correlation has been found from both of them in the age of 47 days, 3) An interaction exists between variety and soil humidity, 4) The age of 47 days wight drought condition, GSA did more influence of grain weight, while NRA did more influence of grain weight at field capacity condition, 4) Number of nodule in the age of 47 days has positive correlation with NRA of Kelinci and Anoa varieties but negative corelation with Gajah and Macan varieties while GSA has significant positive correlation with number of nodule Gajah variety.

Kata Kunci : Tanaman Kacang Tanah,Lengas Tanah,Daya Hasil, Soil humidity, NR activity, GS activity, Yield capacity of peanut