Laporkan Masalah

Tungau Debu Rumah pada Pasien Dermatitis Atopik di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021 - 2022

SELMA NUR RIZKIA, dr. Fajar Waskito, Sp.D.V.E, Subsp.D.A.I, M.Kes; dr. Tridjoko Hadianto, DTM&H., M.Kes; dr. Shinta Trilaksmi Dewi, Ph.D., Sp.D.V.E

2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Dermatitis atopik adalah suatu penyakit inflamasi kulit kronis yang umumnya dimulai sejak masa anak-anak. Alergen airborne dapat menjadi faktor pemicu dermatitis atopik. Salah satu alergen yang relevan terhadap patogenesis dermatitis atopik adalah tungau debu rumah (TDR). Tungau debu rumah terdiri dari berbagai spesies. Tiga spesies yang umum ditemukan di seluruh dunia yaitu Dermatophagoides pteronyssinus (Der p), Dermatophagoides farinae (Der f) dan Euroglyphus maynei (Eur m). Spesies yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah Dermatophagoides spp. Beberapa penelitian di populasi normal dan pasien alergi telah dilakukan untuk mengetahui jenis tungau debu rumah. Namun, di Yogyakarta penelitian mengenai jenis tungau debu rumah pada pasien dermatitis atopik belum dilakukan. Selain itu, dokumentasi kepadatan dan jenis TDR dilakukan untuk menentukan tindakan preventif, diagnosis, dan terapi dermatitis atopik yang tepat serta pencegahan atopic march.

Tujuan: Mengetahui kepadatan dan jenis tungau debu rumah sebagai alergen pada pasien dermatitis atopik di RSUP Dr. Sardjito.

Metode: Metode yang digunakan adalah metode deskriptif observasional dan survei dengan desain penelitian potong lintang. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien dermatitis atopik yang diambil dari RSUP Dr. Sardjito serta pengambilan data sampel berupa debu pada kamar tidur pasien dermatitis atopik. Pengambilan sampel debu menggunakan vacuum cleaner. Penyedotan debu dilakukan selama 1 menit dengan daerah seluas 1m2 pada kamar tidur. Pada kamar tidur, sampel diambil dari kasur bagian kepala. Filter dari vacuum cleaner dibersihkan sebelum pengambilan sampel berikutnya. Debu yang diambil dimasukkan ke kantong plastik dan dilabeli. Sampel debu diperiksa di laboratorium bagian Parasitologi FK-KMK Universitas Gadjah Mada. Kepadatan diukur dalam satuan jumlah TDR/1gram debu. Hasil akan dianalisis secara deskriptif.

Hasil: Rata-rata kepadatan tungau debu rumah yang didapatkan pada pasien dermatitis atopik di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu 107,56 tungau/ gram debu. Hasil yang didapat ditemukan 3 jenis tungau, yaitu Dermatophagoides spp., tungau dari famili Glycyphagidea yang tidak terkategorikan, dan tungau dari famili Cheyletidae yang tidak terkategorikan. Jenis tungau yang dominan adalah Dermatophagoides spp. dari famili Pyroglyphidae.

Kata Kunci: Eksim, Dermatitis Atopik, Tungau Debu Rumah, Jenis, Kepadatan


Background: Atopic dermatitis is a chronic inflammatory skin disease that typically begins in childhood. Airborne allergens can act as triggers for atopic dermatitis. One relevant allergen implicated in the pathogenesis of atopic dermatitis is house dust mites (HDM). House dust mites consist of various species. Three species commonly found worldwide are Dermatophagoides pteronyssinus (Der p), Dermatophagoides farinae (Der f), and Euroglyphus maynei (Eur m). The most prevalent species in Indonesia is Dermatophagoides spp. Several studies in both normal populations and allergic patients have been conducted to identify types of house dust mites. However, in Yogyakarta, research on the types of house dust mites in patients with atopic dermatitis has not been conducted. Furthermore, documentation of the density and types of HDM needs to be performed to determine appropriate preventive, diagnosis, and therapy for atopic dermatitis as well as the prevention of the atopic march.

Objective: To determine the density and types of house dust mites as allergens in patients with atopic dermatitis at Dr. Sardjito Hospital.

Methods: The method used is observational descriptive and survey method with a cross-sectional study design. This study utilizes secondary data in the form of medical records of atopic dermatitis patients obtained from Dr. Sardjito Hospital, as well as sampling dust in the bedrooms of patients with atopic dermatitis. Dust sampling is done using a vacuum cleaner. Dust collection is carried out for 1 minutes over an area of 1m² in the patient's bedroom. In the bedroom, samples are taken from the head of the bed. The vacuum cleaner filter is cleaned before each sample collection. The collected dust is stored in plastic bags and labeled. Dust samples are examined in the Parasitology Laboratory of the Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada. Density is measured in the unit of HDM/1 gram of dust. The results will be analyzed descriptively.

Results: The average density of house dust mites found in patients with atopic dermatitis in the Special Region of Yogyakarta is 107.56 mites/gram of dust. The results revealed 3 types of mites, Dermatophagoides spp., mites from the Glycyphagidea family that are uncategorized, and mites from the Cheyletidae family that are uncategorized. The dominant mite species is Dermatophagoides spp. from the Pyroglyphidae family.

Keywords: Eczema, Atopic Dermatitis, House Dust Mites, Species, Density

Kata Kunci : Eksim, Dermatitis Atopik, Tungau Debu Rumah, Jenis, Kepadatan

  1. S1-2024-458917-abstract.pdf  
  2. S1-2024-458917-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-458917-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-458917-title.pdf