Pengaruh Sosialisasi Politik di Sekolah terhadap Perilaku Politik Pemilih Pemula Menjelang Pemilu 2024: Studi Komparasi antara SMAN 1 Wonosobo dan MAN 1 Wonosobo

RAHMAH ARBA ARTI SEJATI, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, S.I.P., M.A.

2024 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Penelitian ini fokus untuk melihat pengaruh sosialisasi politik yang terjadi di lingkungan sekolah terhadap perilaku politik dari pemilih pemula yang masih duduk di bangku sekolah. Penelitian ini berangkat dari tingginya angka pemilih pemula yang akan ikut serta dalam pemilu 2024 mendatang. Studi ini mengambil studi kasus yang ada di dua sekolah yakni SMAN 1 Wonosobo dan MAN 1 Wonosobo. Sosialisasi politik dari kedua sekolah tersebut akan dihubungkan dengan orientasi politik pemilih pemula dari dua sekolah tersebut. Sehingga rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana sosialisasi politik di lingkungan sekolah membentuk pengaruh perilaku politik pemilih pemula pada pelajar SMAN 1 Wonosobo dan MAN 1 Wonosobo menjelang pemilu 2024. Penelitian ini juga akan menjelaskan komparasi dari dua sekolah yang memiliki latar belakang yang berbeda dalam memberikan sosialisasi politik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus serta dengan teknik pengumpulan data yaitu: wawancara, observasi dan studi akademik lainnya. Penelitian ini menggunakan teori sosialisasi politik oleh Palonsky serta teori perilaku politik dengan pendekatan model sosiologis, psikologis, dan pilihan rasional. Hasil dari data yang ditemukan dalam penelitian menunjukan bahwa MAN 1 Wonosobo sangat memperhatikan aspek agama dalam memberikan sosialisasi sehingga mempengaruhi perilaku memilih yang sosiologis bagi siswanya. Sementara perilaku memilih siswa SMAN 1 Wonosobo lebih rasional. Nilai-nilai yang dianut dalam sekolah dapat ditransfer oleh pemilih pemula yang dapat mempengaruhi mereka dalam berperilaku. Meskipun bukan satu-satunya, akan tetapi sosialisasi politik yang terjadi di sekolah dapat memberikan pengetahuan politik serta kesadaran kepada pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam pemilu dan peduli pada demokrasi di Indonesia.

This research focuses on looking at the influence of political socialization that occurs in the school environment on the political behavior of novice voters who are still at school. This research stems from the high number of first-time voters who will take part in the 2024 elections. This study takes case studies in two schools, namely SMAN 1 Wonosobo and MAN 1 Wonosobo. Political socialization from the two schools will be linked to the response and political orientation of first-time voters from the two schools. So the formulation of the problem raised in this research is how political socialization in the school environment will shape the political behavior of novice voters among students at SMAN 1 Wonosobo and MAN 1 Wonosobo ahead of the 2024 election. This research will also explain the comparison of two schools that have different backgrounds in provide political socialization. This research uses qualitative research methods with a case study approach and data collection techniques, namely: interviews, observation and other academic studies. This research uses political socialization theory by Palonsky and political behavior theory with three models sociological, psycological, and rational choice. The results of the data found in the research show that MAN 1 Wonosobo really pays attention to religious aspects in providing socialization while SMAN 1 Wonosobo does not. The values espoused in school can be transferred by new voters which can influence their behavior. Apart from that, family and the internet such as social media are also two things that can influence first-time voters to take action. Even though it is not the only one, political socialization that occurs in schools can provide political knowledge and awareness to novice voters to participate in elections and care about democracy in Indonesia.

Kata Kunci : Sosialisasi Politik, Perilaku Politik, Pemilih Pemula, Sekolah