Evaluasi Penggunaan Obat Kardiovaskular di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Akademik UGM dengan Metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose dan Drug Utilization 90%
CHRISTINA NATHALIA, Prof. Dr. apt. Arief Nurrochmad, M.Si., M.Sc. ; Prof. Dr. apt. Tri Murti Andayani, Sp. FRS.
2024 | Skripsi | FARMASI
Meningkatnya prevalensi kasus hipertensi di Indonesia mempengaruhi jumlah penggunaan obat kardiovaskular, masih banyak pasien hipertensi yang belum mendapatkan pengobatan yang tepat membuat evaluasi penggunaan obat-obatan kardiovaskular penting untuk dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi penggunaan obat-obatan kardiovaskular dengan tujuan mengetahui jenis dan kuantitas penggunaan obat-obatan kardiovaskular yang digunakan serta kesesuaian penggunannya dengan Formularium Rumah Sakit.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu menggunakan data sekunder dari data riwayat penggunaan obat karrdiovaskular di Instalasi Farmasi RS Akademik UGM Yogyakarta periode Januari – Desember 2023. Pengambilan populasi dilakukan menggunakan metode consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Evaluasi penggunaan obat kardiovaskular dilakukan berdasarkan metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose serta mengetahui obat-obat kardiovaskular yang masuk dalam segmen Drug Utilization 90%. Analisis data dilakukan dengan menghitung kuantitas penggunaan obat kardiovaskular dengan metode DDD yang diproses dengan kombinasi program Microsoft Excel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi obat-obatan kardiovaskular yang digunakan pada Instalasi Rawat Jalan RS Akademik UGM selama tahun 2023 adalah 66,67% monoterapi dan 33,33% terapi kombinasi dengan kesesuaian terhadap formularium rumah sakit sebesar 100%. Kuantitas penggunaan tiga obat tertinggi adalah kandesartan sebesar 4.639,91 DDD/1000 KPRJ, amlodipin sebesar 2.978,58 DDD/1000 KPRJ, dan nifedipin sebesar 1.462,42 DDD/1000 KPRJ. Obat kardiovaskular yang masuk dalam profil DU 90?alah kandesartan, amlodipin, nifedipin, valsartan, furosemid, ramipril, irbesartan, dan bisoprolol.
The increasing prevalence of hypertension cases in Indonesia affects the number of cardiovascular drug users, there are still many hypertension patients who have not received proper treatment making the evaluation of the use of cardiovascular drugs important to do. This study conducted an evaluation of the use of cardiovascular drugs with the aim of knowing the type and quantity of cardiovascular drugs used and their suitability for use with the Hospital Formulary.
This research was conducted using a quantitative descriptive method, namely using secondary data from the history of cardiovascular drug use at the UGM Academic Hospital Pharmacy Installation for the period January - December 2023. Population retrieval was carried out using the consecutive sampling method that met the inclusion and exclusion criteria. The evaluation of the use of cardiovascular drugs was carried out based on the Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose method and knowing the cardiovascular drugs that are included in the Drug Utilization 90% segment. Data analysis was carried out by calculating the quantity of cardiovascular drug use with the DDD method processed with a combination of Microsoft Excel programs.
The results showed that the pattern of consumption of cardiovascular drugs used at the UGM Academic Hospital Outpatient Installation during 2023 was 66.67% monotherapy and 33.33% combination therapy with compliance with the hospital formulary of 100%. The quantity of use of the three highest drugs is candesartan at 4,639.91 DDD/1000 KPRJ, amlodipine at 2,978.58 DDD/1000 KPRJ, and nifedipine at 1,462.42 DDD/1000 KPRJ. Cardiovascular drugs included in the DU 90% profile are candesartan, amlodipine, nifedipine, valsartan, furosemide, ramipril, irbesartan, and bisoprolol.
Kata Kunci : obat kardiovaskular, ATC/DDD, DU90%, RSA UGM