Hubungan Keharmonisan Keluarga dan Pola Asuh Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman
NADYA HANDAYANI, Dr. Siti Helmyati, DCN, M.Kes.; Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gz, RD
2024 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar Belakang : Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Sleman (2020),
prevalensi stunting tertinggi Sleman berada di Kecamatan Minggir (15.76%).
Pencegahan stunting dapat dimulai dari lingkup keluarga. Keharmonisan keluarga
yang baik akan berpengaruh kepada tingkat pola asuh yang baik pula kepada anak,
sehingga mampu memberikan stimulus yang positif pada tahap tumbuh kembang anak.
Tujuan : Mengetahui hubungan keharmonisan keluarga dan pola asuh
pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Minggir,
Kabupaten Sleman. Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain
cross sectional pada ibu dan balita usia 1-5 tahun berjumlah 110 orang yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner Family Harmony
Scale-24 untuk mengukur keharmonisan keluarga dan kuisioner Parental
Feeding Style untuk mengetahui tipe pola asuh pemberian makan. Uji
statistik yang digunakan yaitu uji chi-square dan uji fisher exact
test. Hasil : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
keharmonisan keluarga (p-value = 0.825) dan pola asuh pemberian makan (p-value
= 0.868) dengan kejadian stunting pada balita. Tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara keharmonisan keluarga dengan pola asuh pemberian makan (p-value
= 0.506). Simpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
keharmonisan keluarga dan pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting
pada balita
Background:
Based on data from the Sleman
Health Department (2019), the highest prevalence of stunting in Sleman is in Minggir
(15.76%). Stunting prevention can start from the family level. Good family
harmony will influence the level of good parenting for children, so that they
can provide a positive stimulus at the child's growth and development stage.
Objective: To determine the relationship between family harmony and
parenting patterns and the incidence of stunting in toddlers in Minggir
District, Sleman Regency. Method: Analytical observational study with a
cross sectional design on mothers and toddlers aged 1-5 years totaling 110
people who met the inclusion and exclusion criteria. Sampling used the
purposive sampling method. The instruments used are the Family Harmony Scale-24
questionnaire to measure family harmony and the Parental Feeding Style
questionnaire to determine the type of parenting style of feeding. The
statistical tests used are chi-square test and fisher exact test.
Results: There is no significant relationship between family harmony
(p-value = 0.825) and parenting feeding style (p-value = 0.868) with stunting
in toddlers. There is no significant relationship between family harmony and
parenting feeding style (p-value = 0.506). Conclusion: There is no
significant relationship between family harmony and parenting feeding style
with stunting in toddlers in Minggir, Sleman.
Kata Kunci : stunting, balita, keharmonisan keluarga, pola asuh pemberian makan