Laporkan Masalah

Analisis Data Sekunder Verbal Autopsy Di HDSS Sleman Untuk Mengkaji Perbedaan Risiko Kematian Akibat Stroke Pada Area Urban Dan Rural

Ernisa Halwiyatul Zahro, dr. Beta Ahlam Gizela, DFM.,Sp.FM Subsp. FK(K). ; dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH.,Ph.D.

2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Stroke termasuk dalam penyakit pembuluh darah otak (serebrovaskuler) yang menduduki peringkat ketiga penyakit terbanyak di Indonesia. Di Asia Tenggara setahun terakhir terdapat 10,3 juta kasus baru dan 6,5 juta kasus kematian akibat stroke. Karakteristik masyarakat, yaitu di area urban dan rural dapat menjadi salah satu faktor yang akan berpengaruh terhadap prevalensi kematian yang diakibatkan oleh stroke. Untuk melengkapi catatan kematian dan memperoleh informasi lain terkait kematian, maka perlu dilakukan verbal autopsy. Hal tersebut diperlukan karena tidak semua kematian dapat tercatat secara lengkap di pelayanan kesehatan.

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan risiko kematian akibat stroke pada masyarakat yang tinggal di area urban dan rural Kabupaten Sleman berdasarkan verbal autopsy.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kematian di Kabupaten Sleman yang tercatat dalam dokumen autopsi verbal oleh HDSS. Subjek yang digunakan adalah kematian masyarakat di Kabupaten Sleman yang tercatat dalam dokumen autopsi verbal oleh HDSS selama tahun 2016-2021 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Hasil: Jumlah kematian akibat stroke yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini sebanyak 97 kasus di area urban dan 27 kasus di area rural. Profil demografi dan faktor risiko tertinggi untuk kematian akibat stroke adalah tinggal di area urban, usia >65 tahun, perempuan, status pendidikan rendah, berstatus tidak bekerja, memiliki riwayat stroke, bukan perokok, memiliki riwayat hipertensi dan tidak mengonsumsi alkohol.

Kesimpulan: Jumlah kasus kematian akibat stroke pada subjek yang tinggal di area urban lebih tinggi jika dibandingkan dengan subjek yang tinggal di area rural. Terdapat perbedaan variabel faktor risiko riwayat stroke dan riwayat hipertensi terhadap kematian akibat stroke di area urban dan rural Kabupaten Sleman. Sedangkan variabel faktor risiko berupa usia, jenis kelamin, riwayat merokok dan konsumsi alkohol tidak memiliki perbedaan terhadap kematian akibat stroke di area urban dan rural Kabupaten Sleman.

Background: Stroke is include in the cerebral blood vessel (cerebrovascular) disease which is ranked third most common disease in Indonesia. In Southeast Asia last year there were 10,3 million new case and 6,5 million deaths due to stroke. Community characteristics, namely urban and rural areas, can be one of the factors that will influence the prevalence of deaths caused by stroke. To complete the death record and obtain other information related to the death, it is necessary to carry out a verbal autopsy. This is necessary because not all deaths can be recorded completely in health services.

Objective: To determine the difference in the risk of death due to stroke in people living in urban and rural areas of Sleman Regency based on verbal autpsy.

Method: This research uses an observational analytical method with a cross sectional study design. The population in this study was all deaths in Sleman Regency recorded in verbal autopsy documents by HDSS. The subjects used were community deaths in Sleman Regency recorded in verbal autopsy documents by HDSS during 2016-2021 which met the inclusion and exclusion criteria.

Results: The number of deaths due to stroke that met the inclusion and exclusion criteria in this study was 97 cases in urban areas and 27 cases in rural areas. The demographic profile and highest risk factors for death from stroke are living in an urban area, age >65 years, female, low educational status, unemployed, history of stroke, non-smoker, history of hypertension and not consuming alcohol.

Conclusion: The number of cases of death due to stroke in subjects living in urban areas is higher when compared to subjects living in rural areas. There are differences in the risk factor variables of history of stroke and history of hypertension on death due to stroke in urban and rural areas of Sleman Regency. Meanwhile, risk factor variables such as age, gender, smoking history and alcohol consumption have no difference in deaths due to stroke in urban and rural areas of Sleman Regency.

Kata Kunci : Stroke, Kematian, Urban, Rural, Faktor Risiko, Verbal Autopsy, HDSS Sleman/Stroke, Death, Urban, Rural, Risk Factor, Verbal Autopsy, HDSS Sleman

  1. S1-2024-442027-abstract.pdf  
  2. S1-2024-442027-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-442027-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-442027-title.pdf