Laporkan Masalah

Kesejahteraan keluarga di kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo propinsi Jawa Tengah

Umi Listyaningsih, Drs. Alip Sontosudarmo, M.S.; Dra. Kistini, M.S.

1995 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Program Keluarga Berencana Nasional terdiri atas dua fase. Pertama program Keluarga Berencana yang bertujuan menurunkan kelahiran. Kedua, gerakan Keluarga Berencana yang lebih menekankan pada pencapaian kesejahteraan ke- luarga. Berdasarkan tujuan tersebut, setelah terjadi penurunan kelahiran, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik serta faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahte- raan keluarga. Faktor-faktor tersebut adalah pendidikan suami/isteri, pekerjaan suami/isteri, luas lahan pertanian yang dimiliki, pendapatan keluarga, jumlah anggota rumah- tangga dan jumlah anak. Daerah penelitian adalah Kecamatan Ngombol, yang dibedakan dalam dua kelompok yaitu, pertama, desa dengan angka partisipasi tinggi dan jumlah keluarga pra sejahtera rendah. Kedua, adalah desa dengan angka partisipasilensi tinggi dan jumlah keluarga pra sejahtera tinggi. Tiap kelompok diambil satu desa sampel secara "purposive", dengan pertimbangan dapat mewakili kedua kelompok terse- but. Responden tiap desa sampel adalah kepala keluarga dengan umur isteri antara 30 sampai 54 tahun. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan uji statistik korelasi kendall program SPSS/PC+, karena skala pengukuran yang bersifat ordinal. Hasil penelitian menunjukkan kesejahteraan keluarga di Desa Wingko Harjo lebih baik daripada Desa Wingko Sanggrahan. Ada 19 persen keluarga di Desa Wingko Harjo termasuk dalam keluarga sejahtera, dan di Desa Wingko Sanggrahan sebesar 16,5 persen. Keluarga kurang sejahtera di Desa Wingko Harjo sebesar 27 persen, sedangkan di Desa Wingko Sanggrahan 38,8 persen. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan keluarga berhubungan erat dengan kesejahteraan. Pendidikan kepala keluarga berhubungan cukup erat dengan kesejahteraan. Pekerjaan pokok di Desa Wingko Sanggrahan berhubungan cukup erat dengan kesejahteraan, sedangkan di Desa Wingko Harjo hubungan tersebut kurang erat. Luas lahan pertanian yang dimiliki berhubungan cukup erat dengan kesejahteraan untuk Desa Wingko Harjo, sedangkan untuk Desa Wingko Sanggrahan kurang erat hubungannya. Keterlibatan isteri dalam kerja di kedua desa kurang erat berhubungan dengan kesejahteraan. Jenis pekerjaan bersifat domestik dan larangan isteri untuk bekerja bagi keluarga sejahtera. Hubungan pendidikan isteri dengan kesejahteraan dikedua desa dapat diabaikan, karena tingkat pendidikan isteri rendah (SD). Hubungan jumlah anak dengan kesejahteraan dapat diabaikan. Hubungan jumlah anggota rumahtangga dengan kesejahteraan juga dapat dia- baikan, karena anak sebagai tenaga kerja keluarga tersebut tidak banyak tuntutan

-

Kata Kunci : Kesejahteraan keluarga,Ngombol,Purworejo,Jawa Tengah

  1. S1-1995-79319-Umi_Listyaningsih-abstract.pdf  
  2. S1-1995-79319-Umi_Listyaningsih-bibliography.pdf  
  3. S1-1995-79319-Umi_Listyaningsih-tableofcontent.pdf  
  4. S1-1995-79319-Umi_Listyaningsih-title.pdf