Hubungan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil yang akan Menjalani Persalinan Sectio Caesarea dengan Skor APGAR Bayi Baru Lahir di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2022

ICHA FARIZA WINDASARI, dr. Ratih Kumala Fajar A, M.Sc, Sp.An, KAO; dr. Bambang Ardianto, PhD, M.Sc, Sp.A(K).

2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Anemia yang terjadi pada masa kehamilan merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat terutama sering terjadi di negara berkembang. Ibu hamil yang mengalami anemia dapat berhubungan dengan luaran bayi yang kurang baik. World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa anemia yang terjadi pada masa kehamilan dapat terjadi karena kurangnya konsentrasi hemoglobin (Hb) yaitu kurang dari 11 g/dL. Peningkatan morbiditas dan mortalitas pada janin juga dapat meningkat pada ibu hamil dengan anemia. Anemia yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan adanya gangguan penyaluran oksigen dari sirkulasi maternal ke peredaran darah janin sehingga dapat berpengaruh pada luaran bayi termasuk skor APGAR. 

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil yang akan menjalani persalinan Sectio Caesarea dengan skor APGAR bayi baru lahir di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2022. 

Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan berasal dari rekam medis ibu yang akan melahirkan secara Sectio Caesarea di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta bulan Maret sampai bulan Mei tahun 2022. 

Hasil: Pada Penelitian ini ditemukan sebesar 60% ibu hamil yang mengalami anemia dimana hanya sebesar 4,6% yang melahirkan bayi dengan skor APGAR rendah (asfiksia). Hasil dari uji Fisher Exact didapatkan p-value sebesar 0,269 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil yang akan menjalani persalinan Sectio Caesarea dengan skor APGAR menit ke-1 bayi baru lahir di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2022. 

Kesimpulan: Pada penelitian tidak ditemukan hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil yang akan menjalani persalinan Sectio Caesarea dengan skor APGAR bayi baru lahir di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2022.

BACKGROUND: Anemia that occurs during pregnancy is a public health problem, especially common in developing countries. Pregnant women who experience anemia can be associated with poor baby outcomes. The World Health Organization (WHO) has stated that anemia that occurs during pregnancy can occur due to a lack of hemoglobin (Hb) concentration, which is less than 11 g/dL. Increased morbidity and mortality in the fetus can also increase in pregnant women with anemia. Anemia that occurs in pregnant women can cause impaired oxygen delivery from the maternal circulation to the fetal blood circulation, which can affect the outcome of the baby, including the APGAR score. 

OBJECTIVE: This study aims to determine whether there is a relationship between anemia in pregnant women who would undergo C-section delivery and APGAR score of newborn at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta in 2022.
METHODS: This study used an observational analytic method with a cross- sectional approach. The data used derived from the medical records of pregnant women who would undergo C-section delivery at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta from March to May 2022. 

RESULTS: In this study, it was found that 60% of pregnant women who experienced anemia where only 4.6% gave birth to newborn with low APGAR scores (asphyxia). The results of the Fisher Exact test obtained a p-value of 0.269 indicate that there is no relationship between anemia in pregnant women who would undergo Sectio Caesarea delivery and the 1st minute APGAR score of newborn at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta in 2022. 

CONCLUSION: In this study, it was found that there was no relationship between anemia in pregnant women who would undergo Sectio Caesarea delivery and APGAR score of newborn at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta in 2022.

Kata Kunci : Kata kunci: Anemia, ibu hamil, skor APGAR, bayi baru lahir.