Studi Deskriptif Kematian Pasien Perdarahan Intraserebral Spontan dengan Terapi Konservatif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
MUHAMMAD ATHFAN HADIAN RAMADHAN, Dr. dr. Abdul Gofir, M.Sc., Sp.S(K).; dr. Dhite Bayu Nugroho, M.Sc., Ph.D.; dr. Adiguno Suryo Wicaksono, M.Sc., Sp.BS.
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Perdarahan Intraserbral yang merupakan subtipe stroke adalah kondisi dimana hematoma terbentuk di dalam parenkim otak yang menyebabkan kompresi dan gangguan jaringan saraf di sekitarnya. Perdarahan Intraserebral berpotensi untuk mengganggu jalur persinyalan sel dan menyebabkan defisit neurologis fokal. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Provinsi D. I. Yogyakarta menjadi provinsi kedua dengan prevalensi stroke tertinggi di Indonesia. Perdarahan Intraserebral spontan terdiri dari 10-15?ri semua stroke dan berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas tinggi.
Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik penyebab kematian pasien Perdarahan Intraserebral Spontan dengan perawatan konservatif di RSUP Dr. Sardjito tahun 2020 – 2022.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan pengumpulan data melalui stroke registry pasien rawat inap periode Januari 2020 – Desember 2022 dan meninjau tentang faktor risiko yang mempengaruhi kematian akibat perdarahan intraserebral spontan. Sampel penelitian diambil dari seluruh populasi pasien yang memenuhi kriteria inklusi berupa pasien terdiagnosis perdarahan intraserebral spontan, di rawat secara konservatif dan pasien sudah meninggal.
Hasil: Sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 pasien. Karakteristik sampel, yaitu jenis kelamin terbanyak mengalami kematian adalah laki-laki (62%) dan didominasi oleh usia lebih dari 45 tahun (79%). Sebagian besar kematian pasien PIS disertai dengan faktor risiko hipertensi (71%). Selain itu, sebagian besar kematian pasien PIS tidak disertai faktor risiko DM (81%), dislipidemia (79%), dan juga tidak disertai riwayat merokok (71%). Lokasi perdarahan yang mendominasi pada kematian pasien adalah lobar (47%), serta sebagian besar kematian pasien PIS disebabkan oleh herniasi (48%).
Kesimpulan: Kematian 42 pasien PIS paling banyak dialami oleh jenis kelamin laki-laki, didominasi oleh kelompok usia berisiko (> 45 tahun), dan hipertensi menjadi faktor risiko utama dalam kematian pasien. Lokasi perdarahan lobar paling banyak ditemui, dan penyebab kematian yang paling banyak adalah herniasi.
Background: Intracerebral hemorrhage, which is a subtype of stroke is a condition where a hematoma forms in the brain parenchyma which causes compression and disruption of the surrounding nerve tissue. Intracerebral hemorrhage has the potential to disrupt cell signaling pathways and cause focal neurological deficits. According to Riset Kesehatan Dasar data (Riskesdas), D. I. Yogyakarta is the second province with the highest stroke prevalence in Indonesia. Spontaneous intracerebral hemorrhage comprises 10 – 15% of all strokes and is associated with high morbidity and mortality.
Objective: To determine the characteristics of the causes of death in patients with spontaneous intracerebral hemorrhage with conservative treatment at Dr. Sardjito general hospital for the period 2020 – 2022.
Methods: This is a descriptive study conducted at Dr. Sardjito general hospital Yogyakarta by collecting data through stroke registry of inpatients for the period of January 2020 – December 2022 and reviewing the risk factors that influence death due to spontaneous intracerebral hemorrhage. The research sample was taken from the entire patient population who fulfilled the inclusion criteria. Which is a patients diagnosed with spontaneous intracerebral hemorrhage, treated conservatively and the patient had died.
Results: The sample in this study was 42 patients. Characteristics of the sample, namely the gender that experienced the most deaths was male (62%) and was dominated by those aged more than 45 years (79%). Most of the deaths of ICH patients were accompanied by hypertension (71%). In addition, the majority of deaths in ICH patients were not accompanied by risk factors for DM (81%), dyslipidemia (79%), and were also not accompanied by a history of smoking (71%). The bleeding location that dominates in patient deaths is lobar (47%), and the majority of ICH patient deaths are caused by herniation (48%).
Conclusion: The deaths of 42 ICH patients were mostly male, dominated by at-risk age group (> 45 years), and hypertension was the main risk factor in patient deaths. Lobar bleeding is the most common location, and the most common cause of death is herniation.
Kata Kunci : Stroke, perdarahan intraserebral spontan, terapi konservatif, kematian