Pengaruh Nanospray Kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi, Minyak Atsiri Bunga Cengkeh, dan Kitosan terhadap Sel Fibroblas Penyembuhan Luka Gingiva
ALYAA PRAMESTI SUWARNO, Dr. drg. Archadian Nuryanti, M.Kes.; drg. Ruslin, M.Kes., Ph.D.; dr. Dyah Listyarifah, M.Sc., D.Med.Sci
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI
Proses penyembuhan luka yang terhambat mampu menimbulkan perkembangan
luka menjadi luka kronis. Salah satu indikator penyembuhan luka yang baik
adalah keberhasilan penutupan luka yang diinisiasi oleh pembentukan fibroblas.
Pandan wangi, bunga cengkeh, dan kitosan diketahui mampu mendukung proses
proliferasi melalui peningkatan jumlah fibroblas serta memiliki beragam
aktivitas biomedis seperti antiinflamasi dan antibakteri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh nanospray kombinasi ekstrak daun pandan
wangi, minyak atsiri bunga cengkeh, dan kitosan terhadap jumlah fibroblas pada
luka gingiva tikus Sprague Dawley dan melihat kemungkinan terbentuknya
ikatan bahan aktif terhadap faktor pertumbuhan FGF-2 yang meregulasi fibroblas.
Tikus Sprague Dawley sebanyak 45 ekor dibagi menjadi tiga
kelompok pelakuan yaitu nanospray kombinasi, Aloclair spray sebagai kontrol
positif, dan akuades sebagai kontrol negatif untuk diamati jumlah fibroblas
secara histologis pada hari ke-1, 3, 5, 7, dan 9. Data dianalisis menggunakan Two-Way
ANOVA dengan signifikansi 95%. Uji in silico mengamati energi
afinitas dan jenis ikatan yang timbul antara bahan aktif setiap bahan uji
terhadap FGF-2.
Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa hari, kelompok, dan interaksi
hari dengan kelompok perlakuan berpengaruh terhadap jumlah fibroblas pada luka
gingiva tikus Sprague Dawley (p<0>post hoc LSD
menunjukkan terdapat perbedaan signifikan selisih rerata antara kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol negatif maupun positif (p<0>in
silico menunjukkan tanin mampu berikatan dengan FGF-2 dengan energi
afinitas paling rendah. Kesimpulan penelitian ini adalah nanospray kombinasi
ekstrak daun pandan wangi 12,5%, minyak atsiri bunga cengkeh 5%, dan kitosan 1?rpengaruh terhadap peningkatan jumlah fibroblas luka gingiva dan mampu
berikatan dengan FGF-2.
The hampered wound healing process can cause the wound to develop into a
chronic wound. A successful wound closure is one of the indicators of a good
wound healing which is initiated by the formation of fibroblasts. Pandan wangi,
clove flowers and chitosan are known to support the proliferation process by
increasing the number of fibroblasts and have biomedical activities such as
anti-inflammatory and antibacterial. This study aims to determine the effect of
a nanospray combination of pandan wangi leaf extract, clove flower essential
oil, and chitosan on the number of fibroblasts in gingival wounds of Sprague
Dawley rats and the possibility of binding the active ingredient to FGF-2
which regulates fibroblasts.
45 Sprague Dawley rats are divided into three treatment groups,
namely nanospray, Aloclair spray as a positive control, and distilled water as
a negative control to observe the number of fibroblasts histologically on days
1, 3, 5, 7, and 9. Data were analyzed using Two-Way ANOVA with a 95%
significance. In silico tests observe the affinity energy and type of bond that
arises between each active ingredient and FGF-2.
In vivo test results showed that days, group, and the interaction
of days with treatment group had an effect on the number of fibroblasts in
gingival wounds of Sprague Dawley rats (p<0>
LSD test showed that there was a mean significant difference between the
treatment group and the negative or positive control group (p<0> showed that tannin was able to bind to FGF-2 with
the lowest affinity energy. The conclusion of this research is that the
nanospray combination of 12.5% pandan wangi leaf extract, 5% clove flower
essential oil, and 1% chitosan has an effect on the increased number of
fibroblasts in gingival wound and the active ingredients of nanospray is able
to bind to FGF-2.
Kata Kunci : nanospray, pandan wangi, cengkeh, kitosan, fibroblas, luka gingiva