DESKRIPSI PENYEBAB PERLUKAAN PADA KASUS PEMBUNUHAN BERDASARKAN TOPOGRAFI TUBUH KORBAN YANG DIPERIKSA DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RSUP DR. SARDJITO TAHUN 2015-2019
AULIA NURFITRIA FARHAH, dr. Hendro Widagdo, Sp.F.M.(K); dr. Martiana Suciningtyas Tri Artanti, Sp.F.
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Aktivitas kriminal seperti kekerasan menyumbang lebih banyak kematian di seluruh dunia daripada konflik bersenjata dan terorisme jika digabungkan. Salahsatu bentuk dari kekerasan adalah pembunuhan. Menurut WHO, pembunuhan adalah tindakan menyakiti seseorang yang dilakukan oleh orang lain dengan maksud untuk menyebabkan kematian atau cedera serius, dengan cara apapun. Diluar dari dampak langsungnya, pembunuhan memiliki efek negatif yang serius pada kehidupan anggota keluarga yang masih hidup, seperti efek psikologis dan juga sosial. Jumlah kasus pembunuhan di Indonesia juga meningkat seiring dengan berjalannya waktu dan juga berbanding lurus dengan peningkatan
penduduk yang cukup pesat.
Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik, persebaran, dan juga penyebab perlukaan pada kasus-kasus pembunuhan yang ditinjau berdasarkan topografi tubuh korban
yang diperiksa di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito Tahun 2015- 2019
Metode: Penelitian dilakukan secara deskriptif observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional menggunakan data sekunder dari visum et repertum korban pembunuhan yang diperiksa di RSUP Dr. Sardjito tahun 2015-2019
Hasil: Hasil penelitian didapatkan jumlah kasus pembunuhan yang dicatat pada visum et repertum tahun 2015-2019 sebanyak 38 kasus. Didapatkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 28 (73,7%), kelompok usia terbanyak yaitu rentang 12-25 dan juga 26-45 tahun masing-masing sebanyak 14 (36,8%), status pekerjaan paling banyak adalah bekerja sebanyak 25 (65,8%), TKP paling banyak adalah di luar rumah sebanyak 32 (84,21%), waktu kejadian paling banyak adalah pagi hari sebanyak 17 (44,7%), jenis kekerasan terbanyak yaitu luka tumpul dan perlukaan paling banyak terjadi pada regio kepala & leher.
Kesimpulan: Pada penelitian ini ditemukan kasus kekerasan tajam, tumpul, dan senjata api dengan jenis luka terbanyak yaitu luka lecet dan lokasi luka terbanyak adalah pada regio kepala dan leher.
Background: Criminal activity such as violence causes more deaths worldwide than armed conflict and terrorism combined. One form of violence is murder or homicide. According to WHO, homicide is an act of harming a person carried out by another person with the aim or causing death or serious injury, by any means. Beyond its immediate impact, homicide has serious negative effects on the lives of surviving family members, such as psychological and social effects. The number of homicide cases in Indonesia has also increased over time and is also directly proportional to the fairly rapid increase in population.
Objective: To determine characteristics, distribution, and causes of injuries in homicide cases which were reviewed based on the topography of the victim’s body examined at the Forensic and Medicolegal Medicine Installation at RSUP Dr. Sardjito in 2015-2019
Method: The research was carried out in a descriptive observational manner with a cross-sectional research plan using secondary data from post-mortems and certs of murder victims examined at RSUP Dr. Sardjito in 2015-2019.
Results: The research results showed that the number of murder cases recorded in the 2015-2019 post mortem examination was 38 cases. It was found that the most gender was male as many as 28 (73.7%), the largest age group was the range 12-25 and also 26-45 years each with 14 (36.8%), the highest employment status was working as many as 25 (65.8%), the most common crime scene was outside the house, 32 (84.21%), the most common time of incident was in the morning, 17 (44.7%), the most common types of violence were blunt injuries and injuries mostly occurs in the head and neck area.
Conclusion: In this study, cases of sharp, blunt and firearm violence were found with the most types of injuries being abrasions and the location of the most injuries being in the head and neck area.
Kata Kunci : pembunuhan, perlukaan, karakteristik perlukaan, penyebab perlukaan, topografi tubuh korban