ANALISIS KINERJA HIGH AVAILABILITY DAN PROSES SCALING PADA NGINX WEB MENGGUNAKAN DOCKER CONTAINER
GABRIELLA ALVERA CHATERINE, Dr. Ronald Adrian, S.T., M.Eng.
2024 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI JARINGAN
Perkembangan teknologi kian meningkat seiring dengan kemajuan di bidang komputer dan internet. Layanan server yang digunakan secara terus menerus dapat menyebabkan kegagalan server. Layanan server yang mengalami kegagalan diperlukan metode high availability dengan teknik failover dan scaling dengan parameter replika menggunakan docker swarm. Metode tersebut berguna untuk menyederhanakan konfigurasi, memudahkan administrator sistem memanajemen server, dan menghemat anggaran. Pengujian high availability menunjukkan bahwa semakin sedikit downtime yang terjadi semakin baik pula kinerja dari sistem yang telah dibangun. Pengujian high availability menghasilkan nilai rata-rata downtime pada worker-1 sebanyak 7,8s, downtime pada worker-2 sebanyak 7,1s, downtime pada worker-3 sebanyak 7,2s, downtime pada worker-4 sebanyak 8,2s. Pengujian scaling menunjukkan bahwa proses replikasi ini juga sangat efektif dalam membantu administrator sistem dalam mengelola server dalam satu cluster. Pengujian scaling menerapkan replika satu, replika tiga, dan replika enam. Pemanfaatan high availability cukup berguna dalam membantu administrator sistem menemukan solusi dari permasalahan server yang sewaktu-waktu mengalami kegagalan.
Technological developments are increasing along with advances in the field of computers and the internet. Server services that are used continuously can cause server failure. Server services that experience failures require high availability methods with failover and scaling techniques with replica parameters using docker swarm. The method is useful for simplifying configuration, making it easier for system administrators to manage servers, and saving budgets. High availability testing shows that the less downtime that occurs, the better the performance of the system that has been built. High availability testing produces an average value of downtime on worker-1 of 7.8s, downtime on worker-2 of 7.1s, downtime on worker-3 of 7.2s, downtime on worker-4 of 8.2s. Scaling tests show that this replication process is also very effective in helping system administrators manage servers in a cluster. Scaling tests apply replica one, replica three, and replica six. The utilisation of high availability is quite useful in helping system administrators find solutions to server problems that fail at any time.
Kata Kunci : Docker Swarm, High Availability, Scaling, Portainer