Laporkan Masalah

Pengaruh Usia Perempuan Saat Menikah terhadap Hasil Akhir Kehidupan Perempuan dan Kesehatan Anak: Studi Kasus di Indonesia

Anggi Nur Lita Sari, Lincolin Arsyad, Prof. Dr., M.Sc.

2024 | Skripsi | ILMU EKONOMI

Indonesia menjadi rumah bagi 25,5 juta perempuan yang menikah di bawah usia 18 tahun dan 7,5 juta di antaranya menikah di bawah usia 15 tahun. Perempuan yang menikah di usia dini tersebut menjadi populasi yang paling rentan. Pernikahan dini memberikan risiko kehidupan yang signifikan bagi perempuan dan keturunannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh usia perempuan saat menikah di bawah standar yang telah ditentukan terhadap hasil jangka panjang kehidupan perempuan yang diukur dari capaian sekolah, literasi, kemampuan membuat keputusan dalam rumah tangga, dan keterlibatan mereka dalam pasar tenaga kerja serta analisis efek intergenerasional antara usia perempuan saat menikah di bawah standar yang ditentukan terhadap kesehatan anak mereka. Penelitian ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima untuk menganalisis pengaruh usia perempuan saat menikah terhadap hasil akhir kehidupan perempuan dan kesehatan anak di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah instrumental variable (IV) two-stage least square (2SLS) dan probit dengan variabel instrumen yaitu usia saat menstruasi pertama dan tahun lahir perempuan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penundaan usia perempuan saat menikah memberikan pengaruh terhadap peningkatan capaian sekolah, literasi, kemampuan membuat keputusan, dan partisipasi tenaga kerja perempuan. Penundaan usia perempuan saat menikah juga meningkatkan status kesehatan anak secara umum dan menurunkan kemungkinan mengalami anemia pada anak. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa akan ada manfaat yang signifikan jika penegakan aturan batasan usia perempuan saat menikah menjadi lebih ketat.

Indonesia is home to 25.5 million women married under the age of 18 and 7.5 million of them married under the age of 15. Women who marry at an early age are the most vulnerable population. Early marriage poses significant life risks to women and their offspring. This study aims to analyze the influence of women's age at marriage below the specified age standard on women's long-term life outcomes as measured by school achievement, ability to make decisions in the household, and their involvement in the labor market as well as analysis of intergenerational effects between women's age at marrying below the specified age standards affects the health of their children. This research uses the fifth wave of Indonesian Family Life Survey (IFLS) data to analyze the influence of women's age at marriage on women's life outcomes and children's health in Indonesia. The research method used is instrumental variable (IV) two-stage least square (2SLS) and probit with instrument variables, namely age at first menstruation and the woman's year of birth. The result of this researh found that delaying women's age at marriage had an influence on increasing women's school attainment, literacy, decision-making ability and women's workforce participation. Delaying the age at which women marry also improves the general health status of children and reduces the likelihood of children experiencing anemia. The results of this study imply that there would be significant benefits if enforcement of the age limit for women at marriage were stricter.

Kata Kunci : Usia perempuan saat menikah, capaian sekolah, literasi, partisipasi tenaga kerja, kemampuan membuat keputusan, kesehatan anak, anemia, pernikahan dini

  1. S1-2024-439909-abstract.pdf  
  2. S1-2024-439909-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-439909-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-439909-title.pdf