Laporkan Masalah

Pengaruh Ekstrak Daun Karika (Carica pubescens) terhadap Pembentukan Biofilm Streptococcus mutans ATCC 25175 (In Vitro)

NISA MAULIDA, Prof. drg. Tetiana Haniastuti, M.Kes., Ph.D. ; Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D.

2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Streptococcus mutans merupakan bakteri Gram positif bersifat fakultatif anaerob yang memiliki virulensi tinggi dalam menyebabkan karies gigi. Daun karika memiliki kandungan senyawa fitokimiawi, seperti flavonoid, alkaloid, tannin, fenol, serta saponin yang bersifat antibakteri dan antibiofilm dengan berbagai mekanismenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun karika terhadap penghambatan pembentukan biofilm S. mutans ATCC 25175.

Uji penghambatan pembentukan biofilm S. mutans dilakukan menggunakan 96-well microplate. Bakteri S. mutans ATCC 25175 diinkubasi pada media BHI-B bersama daun karika konsentrasi 2,60%, 5,21%, dan 10,42%, kontrol positif (klorheksidin glukonat 0,1%), serta kontrol negatif (salin). Dilakukan 5 replikasi pada setiap kelompok perlakuan, kontrol positif, serta kontrol negatif. Setelah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C, biofilm diwarnai dengan kristal violet 0,1% lalu diukur absorbansinya menggunakan microplate reader dengan panjang gelombang 450 nm.

Data penelitian dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA lalu dilanjutkan dengan uji LSD. Uji One-Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan signifikan antarkelompok uji (p<0>0,05). Seluruh konsentrasi ekstrak daun karika yang diuji memiliki efektivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan klorheksidin glukonat 0,1% (p<0>S. mutans ATCC 25175. Ekstrak daun karika konsentrasi 2,60?ngan 5,21?n 5,21?ngan 10,42% memiliki efektivitas yang setara namun lebih rendah dibandingkan dengan klorheksidin glukonat 0,1%.

Streptococcus mutans is a Gram positive, facultative anaerobic bacteria that has high virulence properties in causing dental caries. Karika leaves contain phytochemical compounds, such as flavonoid, alkaloids, tannin, phenol, and saponins which have antibacterial and antibiofilm properties through various mechanisms. This study aimed to determine the effect of karika leaf extract on the inhibition of biofilm formation of S. mutans ATCC 25175.
The inhibition test for S. mutans biofilm formation carried out using a 96-well microplate. S. mutans ATCC 25175 bacteria were incubated in BHI-B media together with karika leaf extract concentrations of 2.60%, 5.21%, and 10.42%, positive control (0.1% chlorhexidine gluconate), and negative control (saline) for 24 hours at 37°C. All the experiments were conducted in 5 replications. The biofilm was then stained with 0.1% crystal violet and the absorbance was measured using a microplate reader at a wavelength of 450 nm.
The data was analyzed using One-Way ANOVA and continued with the Least Significant Difference (LSD) test.  The results of the One-Way ANOVA showed a significant difference among groups (p<0>0.05). All tested concentrations of karika leaf extract showed less effectiveness compared to chlorhexidine gluconate (p<0>S. mutans ATCC 25175 biofilm formation. Karika leaf extract concentration of 2.60% with 5.21% and 5.21% with 10.42% has equal effectiveness, although its effectiveness is lower than 0.1% chlorhexidine gluconate.

Kata Kunci : Biofilm inhibition, Streptococcus mutans, Karika leaf extract

  1. S1-2024-458981-abstract.pdf  
  2. S1-2024-458981-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-458981-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-458981-title.pdf