Daerah Jelajah Kucing Domestik (Felis catuis) di Kawasan Hutan Kemuning, Kabupaten Temanggung
Fairuz Al Farizi, Dr. rer. Silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc.
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Kucing domestik merupakan satwa hasil domestikasi dari kucing liar Afrika (Felis lybica) dan Eropa (Felis silvestris) yang memiliki populasi yang masif persebaran yang sangat luas di seluruh dunia. Akan tetapi dengan populasi masif dan persebaran yang sangat luas tersebut menyebabkan penurunan satwa lain yang menjadi buruannya. Kucing domestik dapat beradaptasi dengan berbagai habitat, salah satunya adalah kawasan agroforestri Desa Kemuning, Kabupaten Temanggung. Respons satwa dalam menggunakan habitat ditunjukkan salah satunya dengan daerah jelajah. Informasi mengenai daerah jelajah dan karakteristik habitat kucing domestik di Indonesia, terutama di Hutan Kemuning masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah jelajah dan karakteristik habitat kucing domestik di Kawasan tersebut.
Metode yang digunakan untuk mengestimasi daerah jelajah yaitu dengan menggunakan GPS-collar. Data karakteristik habitat yang diukur antara lain kerapatan vegetasi, tutupan tajuk, tutupan tumbuhan bawah, suhu, kelembapan, ketinggian, kelerengan, jarak dari sumber air, jarak dari jalan, dan jarak dari pemukiman. Pengukuran dilakukan dalam plot pengamatan pada habitat yang digunakan dan tidak digunakan. Estimasi daerah jelajah dianalisis menggunakan Minimum Convex Polygon (MCP). Kemudian dilakukan uji beda pada variabel data karakteristik habitat kucing domestik dan uji regresi logistik untuk menentukan variabel yang berpengaruh terhadap kehadiran kucing domestik di habitatnya.
Penelitian ini menghasilkan estimasi luas daerah jelajah kucing domestik di Hutan Kemuning yaitu 20,54 ha, dan masing-masing kucing domestik memiliki luas daerah dengan estimasi 0,49 ha; 7,44 ha; 10,59 ha; 16,03 ha; 6,07 ha; dan 12,92 ha. Hasil uji beda yang menunjukkan perbedaan signifikan antara habitat yang digunakan dan tidak digunakan yaitu variabel suhu (p-value = 0,0414). Variabel komponen habitat yang berpengaruh terhadap kehadiran kucing domestik dengan hasil uji GLM yaitu tutupan tajuk, suhu, kelembapan, JDSA, kerapatan tiang, dan kerapatan pohon.
Domestic cats are domesticated animals from African (Felis lybica) and European (Felis silvestris) wild cats which have a massive population spread throughout the world. However, the massive population and very wide distribution has resulted in a decline in other animals that are hunted. Domestic cats can adapt to various habitats, one of which is the agroforestry area of Kemuning Village, Temanggung Regency. The response of animals in using habitat is shown by the home range. Information regarding the home range and habitat characteristics of domestic cats in Indonesia, especially in the Kemuning Forest, is still limited. This research aims to determine the home range and habitat characteristics of domestic cats in this area.
The method used to estimate the home range is by using GPS-collar. Data on habitat characteristics measured include vegetation density, canopy cover, understory cover, temperature, humidity, height, slope, distance from water sources, distance from roads, and distance from settlements. Measurements were carried out in observation plots in used and unused habitats. Home range estimates were analyzed using Minimum Convex Polygon (MCP). Then a difference test was carried out on the data variables of domestic cat habitat characteristics and a logistic regression test to determine the variables that influence the presence of domestic cats in their habitat.
This research produces an estimate of the home range for domestic cats in the Kemuning Forest is 20.54 ha, and each domestic cat has an estimated area of 0.49 ha; 7.44 ha; 10.59 ha; 16.03 ha; 6.07 ha; and 12.92 ha. The results of the different test that show a significant difference between used and unused habitats are the temperature variable (p-value = 0.0414). Habitat component variables that influence the presence of domestic cats using the GLM test results are canopy cover, temperature, humidity, JDSA, pole density and tree density.
Kata Kunci : daerah jelajah, kucing domestik, MCP