Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Pola Kunjungan dan Luaran Pasien Asma Anak di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
DWITA OVIKA AFRIDYANTI, dr. Rina Triasih, M.Med(Paed)., Sp.A(K)., Ph.D.; dr. Dwikisworo Setyowireni, Sp.A(K).
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang sering terjadi pada anak. Infeksi virus pernapasan, salah satunya virus SARS-CoV-2, dapat memicu dan memperburuk gejala pada pasien asma. Di sisi lain, adanya pandemi COVID-19 telah merubah sebagian besar aspek kehidupan termasuk dalam pemberlakuan kebijakan baru dan langkah-langkah untuk membatasi penyebarannya, yang dapat mempengaruhi anak dengan asma. Studi mengenai pengaruh pandemi COVID-19 terhadap pasien asma anak masih terbatas di Indonesia.
Tujuan: Untuk mengetahui dampak pandemi COVID-19 terhadap pola kunjungan rumah sakit dan luaran pasien asma anak di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Penelitian dilakukan dengan mengambil data secara retrospektif dari rekam medis semua pasien asma anak yang berobat (rawat inap atau rawat jalan) di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta tahun 2017 – 2022. Data hasil penelitian dalam bentuk data kuantitatif kemudian diolah dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil yang akan dilaporkan berupa perbandingan hasil antara sebelum dan sesudah masa pandemi dalam hal jumlah kunjungan rawat jalan, IGD, kunjungan rawat inap, pasien baru, status luaran rawat inap (hidup/ kematian), lama rawat inap, dan karakteristik demografi (jenis kelamin dan usia).
Hasil: Terdapat 983 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada periode sebelum pandemi COVID-19, sebanyak 59,46% pasien berjenis kelamin laki-laki, rata-rata usia 6,6 tahun, dan 65,2% pasien memiliki penyakit penyerta. Sedangkan pada masa pandemi COVID-19, terdapat 54,47% pasien laki-laki, ratarata usia 7,1 tahun, dan 74,95% pasien memiliki penyerta. Terdapat beberapa perbedaan terkait jumlah kunjungan IGD, rawat jalan, rawat inap antar periode. Jumlah pasien baru cenderung hampir sama. Dari penggolongan data lama rawat inap (?7 hari dan >7 hari) per periodenya, didapatkan nilai p sebesar 0,03 setelah dilakukan analisis statistik. Untuk penggolongan status luaran rawat inap (hidup dan kematian) per periode, diperoleh nilai p=0,72 dari analisis statistik.
Kesimpulan: Pasien asma anak pada masa sebelum dan selama pandemi COVID-19 lebih didominasi laki-laki dibanding perempuan, dengan rerata usia setiap periode tampak hampir sama. Terdapat perbedaan terkait jumlah kunjungan rumah sakit antara kedua periode, tetapi jumlah pasien baru cenderung sama. Periode waktu COVID-19 berpengaruh dengan lama rawat inap pasien, tetapi tidak berpengaruh pada status luaran rawat inap.
Kata Kunci : Asma, COVID-19, Kunjungan RS, Luaran Pasien, Demografi, Anak