SIKAP PETANI TERHADAP RISIKO USAHA TANI BAWANG MERAH DI KALURAHAN PARANGTRITIS KAPANEWON KRETEK KABUPATEN BANTUL
APRILIAWAN WAHYU PRABAWA, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, S.U.; Gilang Wirakusuma, S.P., M.Sc
2024 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)
Sektor pertanian khususnya komoditas bawang merah adalah salah satu komoditas yang
mempunyai nilai tinggi. Namun, dibalik nilai tersebut petani bawang merah dihadapkan
oleh risiko produksi yang tinggi. Pada penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui
tingkat risiko produksi bawang merah; (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi bawang merah; (3) mengetahui sikap petani terhadap risiko usaha tani bawang
merah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan 50 sampel petani
bawang merah yang berada di Kapanewon Kretek. Risiko usaha tani dianalisis
menggunakan koefisien variasi (CV). Analisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap
produksi menggunakan metode fungsi produksi Cobb Douglas. Sedangkan untuk sikap
petani dengan metode K(S). Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko produksi
bawang merah sebesar 0,514 (51,4%) yang tergolong risiko tinggi. Hasil analisis faktorfaktor yang berpengaruh terhadap hasil produksi yaitu bibit, pupuk, tenaga kerja, dan
dummy pendidikan. Hasil analisis sikap petani menunjukkan petani mempunyai sikap risk
neutral yang artinya petani netral terhadap risiko.
The agricultural sector, especially the shallot commodity, is one of the commodities that
has high value. However, behind that value shallot farmers are faced with high
production risks. This study aims to (1) determine the level of risk of shallot production;
(2) determine the factors that affect shallot production; (3) determine the behavior of
farmers towards the risk of shallot farming. This study used descriptive analytic method
with 50 samples of shallot farmers in Kapanewon Kretek. Farming risk is analyzed using
the coefficient of variation (CV). Analysis of factors that affect production using the Cobb
Douglas production function method. As for farmer behavior with the K (S) method. The
results showed the level of risk of shallot production of 0.514 (51.4%) which is classified
as high risk. The results of the analysis of factors that affect the production of seeds,
fertilizers, labor, and education dummy. The results of the analysis of farmer behavior
show that farmers have risk neutral behavior which means that farmers are neteral to
risk.
Kata Kunci : bawang merah, risiko, produksi, sikap