Laporkan Masalah

Isu Hak Asasi Manusia Etnis Uighur: Kontestasi Narasi antara Amerika Serikat dan China

Tsalsa Aulia Rahmadani, Dr. Rochdi Mohan Nazala, M.S.A., M.Litt.

2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Skripsi ini membahas kontestasi narasi antara Amerika Serikat dan China mengenai isu HAM etnis Uighur dalam hubungan internasional, khususnya pada masa pemerintahan Xi Jinping dari tahun 2013 hingga tahun 2023. Skripsi ini akan menggunakan discourse analysis untuk memetakan narasi-narasi yang beredar di dunia internasional. China melihat aspirasi pemisahan diri masyarakat Uighur sebagai gerakan radikal yang dimotivasi dan didukung oleh jaringan terorisme transnasional. Oleh karena itu, China melakukan berbagai kebijakan kontraterorisme. Di sisi lain, Amerika Serikat melihat Uighur sebagai salah satu etnis minoritas di China yang mengalami berbagai penindasan HAM dan diskriminasi budaya. Amerika Serikat juga mengklaim bahwa China melakukan genosida budaya terhadap etnis Uighur. Amerika Serikat dengan nilai-nilai liberal mengakui adanya hak untuk pemisahan diri dengan syarat-syarat tertentu, salah satunya apabila negara tidak bisa melindungi dan/atau justru melakukan pelanggaran terhadap hak warga negaranya. Sedangkan, China dengan nilai-nilainya memandang kestabilan dan pembangunan dalam negeri merupakan fokus utama negara. Perbedaan ini menimbulkan kontestasi antara Amerika Serikat dan China dalam memandang berbagai kebijakan China terhadap etnis Uighur.


This thesis discusses the narratives contestation between the United States and China regarding the human rights issues of the Uighur ethnic group in international relations, especially during the Xi Jinping administration from 2013 to 2023. This thesis will use discourse analysis to map the narratives contestation internationally. China sees the Uighur's aspirations for secession as a radical movement motivated and supported by transnational terrorism networks. Therefore, China exercises various counterterrorism policies. On the other hand, the United States sees Uighur as one of China's ethnic minorities who experience various human rights oppression and cultural discrimination. The United States also claims that China is carrying out cultural genocide against the Uighur. The United States, with its liberal values, recognizes the right of secession under certain conditions, one of which is if the state cannot protect and/or violates the rights of its citizens. Meanwhile, China, with its values, views domestic stability and development as the country's main focus. These differences give rise to contestation between the United States and China in considering China's various policies towards the Uighur.


Kata Kunci : hak asasi manusia, pemisahan diri, minoritas, dan Uighur/human rights, secession, minorities, and Uighur.

  1. S1-2024-455808-abstract.pdf  
  2. S1-2024-455808-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-455808-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-455808-title.pdf