Faktor yang Memengaruhi Perilaku Produksi Sampah Makanan pada Level Rumah Tangga di Kota Malang Menggunakan Pendekatan Theory of Planned Behavior Model
Audhita Palupi Ekasari, Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A.; Aditya Lia Ramadona, S.Si., M.Sc., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar belakang: Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, jumlah timbulan sampah makanan juga ikut meningkat. Berdasarkan data nasional sampah makanan merupakan sampah dengan persentase tertinggi dan paling banyak berasal dari rumah tangga. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku produksi sampah pada tingkat rumah tangga menggunakan model theory of planned behaviour (TPB) agar nantinya lebih mudah untuk mengetahui tindakan pencegahan yang tepat untuk dilakukan.
Metode: Penelitian dilakukan di Kecamatan Klojen, Kota Malang dengan target responden adalah seseorang yang bertanggung jawab atas sebagian besar kegiatan manajemen makanan di dalam rumah. Penelitian dilakukan secara secara langsung menggunakan kuesioner dan lembar pencatatan frekuensi membuang sampah makanan yang mengacu pada extended TPB. Peneliti menambahkan variabel manajemen konsumsi makanan dan kepedulian terhadap lingkungan ke dalam model untuk memperkuat model itu sendiri. Selanjutnya, model dianalisis secara deskriptif dan multivariat dengan metode analisis regresi tobit.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku menjadi faktor penentu perilaku produksi sampah makanan. Namun, sikap dan norma subjektif yang sudah baik juga terbukti tidak dapat memperbaiki perilaku produksi sampah makanan apabila tidak ada kontrol perilaku yang baik untuk bisa mengelola sisa makanan di rumah.
Kesimpulan: Melalui hasil penelitian ini diharapkan ke depannya lebih banyak sosialisasi terkait dengan pengelolaan sisa makanan dan adanya kegiatan pengolahan sampah komunal yang difasilitasi oleh pihak DLH.
Background: The food waste is increasing along with the population’s increase. Based on the national data, food waste has the highest percentage among other types of waste and mostly produced by a household. Therefore, the goal of this study was to identify the determinant factor of food waste behavior on household level using the extended theory of planned of behavior (TPB). So that it is easier to decide the right and effective program for the community.
Method: This study located in Klojen Subdistrict of Malang. Study participant was sampled from the household member that primarily responsible for the household food management. A self-reported questionnaire was used to assess the socio-demographic factors and all the extended TPB constructs. Tobit regression analysis was used in this study.
Result: The result showed that attitude, subjective norms, and perceived behavioral control was a significant predictor of food waste behavior. This study found that the good attitude and subjective norms in this community unabled to reduce the house hold food waste unless they don’t have a good behavior control.
Conclusion: These findings can be used to formulate the strategy to build a good food waste behavior control among community and conduct a program to manage a household food waste.
Kata Kunci : sampah makanan, perilaku, sampah makanan rumah tangga, theory of planned behaviour