Retrofitting Kawasan Pasar Tradisional dan Terminal Penumpang Cikampek
Reza Renaldi, Dr. Eng. Ir. M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng; Atrida Hadianti, S.T., M.Sc., Ph.D
2024 | Tesis | MAGISTER RANCANG KOTA
Kawasan terpadu, sebuah konsep vital dalam perencanaan perkotaan, bertujuan untuk mencapai penggunaan lahan yang efisien dan berkelanjutan. Namun, Kawasan Pasar Tradisional dan Terminal Penumpang Cikampek masih menghadapi banyak masalah ketidakterpaduan, baik dari segi fisik maupun non-fisik. Masalah-masalah ini termasuk kurangnya konektivitas kawasan, masalah visual, ketidaksesuaian fungsi lahan dengan bangunan, kenyamanan, dan kurangnya aktivitas yang mendukung di kawasan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor penyebab ketidakterpaduan di kawasan tersebut dan merumuskan arah perancangan yang tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dan eksploratif, dengan melibatkan evaluasi situasi saat ini, penilaian pandangan pengguna melalui wawancara dan kuesioner, studi literatur, serta identifikasi prioritas pengembangan kawasan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan Pasar Tradisional dan Terminal Penumpang Cikampek belum terpadu. Beberapa masalah yang teridentifikasi meliputi gangguan penggunaan lahan, visual kawasan yang tidak berkesinambungan, hambatan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, kondisi jalan dan parkir yang buruk, serta kurangnya fasilitas pejalan kaki yang aman.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan strategi retrofitting sebagai bentuk peningkatan dan penyesuaian pada kawasan tersebut tanpa perlu melakukan konstruksi baru atau pembongkaran skala besar. Dengan melakukan retrofitting, diharapkan kawasan Pasar Tradisional dan Terminal Penumpang Cikampek dapat menjadi lebih terpadu dan berfungsi secara optimal.
Kawasan terpadu
merupakan konsep yang penting dalam perencanaan perkotaan untuk mencapai
penggunaan lahan yang efisien dan berkelanjutan. Namun, pada kawasan Pasar Tradisional
dan Terminal Penumpang Cikampek masih banyak permasalahan ketidakterpaduan di
kawasan tersebut, diantaranya dari aspek fisik yang meliputi konektivitas
kawasan dan visual kawasan serta ketidakterpaduan dari aspek non fisik yang
meliputi ketidaksesuaian fungsi lahan terhadap bangunan, kondisi kenyamanan,
dan pembentuk aktivitas tidak mendukung di kawasan tersebut.
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memahami aspek dan variable yang menjadi penyebab
ketidakterpaduan yang ada pada kawasan pasar dan terminal, lalu merumuskan arah
perancangan di kawasan Pasar Tradisional dan Terminal Penumpang Cikampek.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan eksploratif. Metode
penelitian melibatkan evaluasi situasi saat ini terkait teori-teri keterpaduan
yang relevan terhadap aspek fisik kawasan dan penilaian pandangan pengguna
melalui wawancara dan pengisian kuesioner, studi literatur, serta identifikasi
prioritas pengembangan kawasan yang akan menjadi landasan untuk pengembangan
lebih lanjut.
Dari hasil
analisis, kawasan Pasar Tradisional dan Terminal Penumpang Cikampek belum terpadu.
Hal ini dilihat dari beberapa gangguan penggunaan lahan yang berdampak ke
fungsi dan peran kawasan, visual kawasan yang tidak berkesinamabungan baik di
ruang luar maupun ruang dalam, hambatan sirkulasi kendaraan maupun pejalan
kaki, kondisi ruang jalan dan parkir yang buruk, dan belum adanya fasilitas
pejalan kaki yang memisahkan jalur kendaraan bermotor dan jalur pejalan kaki.
Melihat peran
kawasan pasar dan terminal yang belum terpadu, sudah selayaknya kawasan tersebut
ditata agar menjadi kawasan terpadu menggunakan strategi retrofitting.
Retrofitting perlu dilakukan sebagai bentuk peningkatan dan penyesuaian pada
kawasan yang akan dikembangkan tanpa melakukan konstruksi baru atau
pembongkaran skala besar.
Kata Kunci : Fungsi dan Peran Kawasan, Kawasan Pasar dan Terminal, Kawasan Terpadu, Retrofitting, Cikampek