Laporkan Masalah

Pengaruh Frekuensi Latihan Pelvic Floor terhadap Nyeri Punggung Bawah dan Peningkatan Activity Daily Living pada Wanita Post-Menopause

Fera Gusmi Nurba, Prof. Dr. dr. Dicky Moch Rizal, M. Kes., Sp.And(K)., AIFM; Dr. dr. M. Nurhadi Rahman, Sp. OG., Subsp.Urogin-RE

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Latar Belakang: Nyeri punggung bawah merupakan epidemiologi dunia yang signifikan, khususnya pada wanita dan orang tua. Nyeri punggung bawah lebih tinggi pada wanita (60,9%) dibandingkan pria (39,1%). Setiap individu akan mengalami gangguan nyeri punggung bagian bawah sebesar 60-80% sekali dalam seumur hidup. Prevalensi di seluruh dunia tumbuh seiring dengan penuaan, hingga ~21% setelah usia 80 tahunSalah satu program latihan untuk menurunkan nyeri punggung bawah dan meningkatkan activity daily living  pada wanita post-menopause adalah dengan latihan pelvic floor

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian frekuensi latihan pelvic floor terhadap nyeri punggung bawah dan peningkatan activity daily living pada wanita post-menopause.

Metode: Penelitian ini menggunakan jenis Eksperimental Semu (Quasi Experimental) dengan pendekatan Pre - Post test with control group design. sebanyak 18 pasien wanita postmenopause dibagi menjadi 2 kelompok (KI dan KII): Kontrol dan Perlakuan. Kelompok kontrol dengan frekuensi latihan pelvic floor 3x seminggu selama 3 minggu, sedangkan kelompok perlakuan latihan pelvic floor setiap hari selama 3 minggu. Uji Paired Sample T Test digunakan untuk membandingkan pre post dan untuk perbandingan kelompok kontrol dan perlakuan menggunakan uji Independent T Testuntuk menentukan signifikansi (p<0>

Hasil: Nilai Rerata NRS dan MODI pada kelompok kontrol setelah latihan pelvic floor (6,00±1,41) dan (20,33±7,31) dan kelompok perlakuan (2,56±1,74) dan (9,44±7,92) menunjukkan perbedaan bermakna dengan nilai p=0,000 (p<0>Perbandingan antara kelompok kontrol dan perlakuan setelah diberikan latihan pelvic floor dengan beda frekuensimenunjukkan perbedaan bermakna dengan masing-masing kelompok memiliki nilai p=0,000 dan p=0,008 (p<0 lang="EN-US">Namun besaran nilai selisih (delta) pada kelompok perlakuan dengan frekuensi latihan pelvic floor setiap hari memiliki nilai delta yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tiga kali seminggu dengan nilai NRS (4,44±0,52) dan MODI (19,66±1,73). 

Kesimpulan: Nilai NRS dan MODI pada kelompok latihan pelvic floor setiap hari lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok tiga kali seminggu pada wanita post-menopause.

Background: Low back pain is of global epidemiological significance, particularly in women and the elderly. Lower back pain is higher in women (60.9%) than men (39.1%). Every individual will experience lower back pain 60-80% of the time in their lifetime. Worldwide prevalence grows with aging, up to ~21?ter age 80 years. One exercise program to reduce lower back pain and improve daily life activities in post-menopausal women is pelvic floor exercises.

 

Objective: This study objective to examine the effect of providing frequency of pelvic floor exercises on lower back pain and increasing daily life activities in post-menopausal women.

 

Method: This research uses a Quasi Experimental type with a Pre - Post test approach with control group design. A total of 18 postmenopausal female patients were divided into 2 groups (KI and KII): Control and Treatment. The control group had pelvic floor exercise frequency 3x a week for 3 weeks, while the treatment group had pelvic floor exercise every day for 3 weeks. The Paired Sample T Test was used to compare pre post and to compare the control and treatment groups using the Independent T Test to determine significance (p<0>

 

Results: Mean NRS and MODI values ??in the control group after pelvic floor training (6.00±1.41) and (20.33±7.31) and the treatment group (2.56±1.74) and (9.44±7.92) shows a significant difference with a value of p=0.000 (p<0 p=0.000 p=0.008>

Conclusion: The NRS and MODI values ??in the daily pelvic floor training group were significantly lower than those in the three times a week group in post-menopausal women.

Kata Kunci : Latihan pelvic floor; nyeri punggung; activity daily living; wanita post-menopause

  1. S2-2024-490330-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490330-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490330-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490330-title.pdf