Laporkan Masalah

Analisis Relevansi Model Fraud Hexagon Terhadap Potensi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Sektor Properti dan Perumahan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2022)

Anida Almirah Syahid, Prof. Eko Suwardi, M.Sc; Rijadh Djatu Winardi, SE., M.Sc., Ph.D., CFE

2024 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan

Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris mengenai relevansi fraud hexagon yang terdiri dari tekanan, kemampuan, kesempatan, rasionalisasi, argoansi, dan kolusi terhadap potensi kecurangan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018-2022. 

Metodologi:  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor properti dan perumahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018-2022. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan.

Temuan: Penelitan ini menemukan hasil yakni 1) Terbukti bahwa stabilitas keuangan, pengawasan yang tidak efektif, dan biaya audit berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. 2) Terbukti bahwa target keuangan berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, namun mempunyai arah yang berbeda dengan hipotesis yang telah diajukan. 3) Tidak terbukti bahwa pendidikan CEO, whistleblowing system, dan opini audit berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.

Keterbatasan/Implikasi Penelitian: Persentase perusahaan sektor properti dan perumahan di BEI pada tahun 2018-2022 adalah sebesar 43% atau berjumlah 91 perusahaan. Selain itu, pemilihan proksi menggunakan informasi yang bersifat pengungkapan sukarela.

Orisinalitas: Penelitian ini menggunakan analisis fraud hexagon pada perusahaan sektor properti dan perumahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2022.



Purpose: This study aims to investigate and provide empirical evidence regarding the relevance of the fraud hexagon which consists of pressure, ability, opportunity, rationalization, arrogance, and collusion on potential fraud on the financial reports of Indonesian Stock Exchange (BEI) companies in 2018 – 2022.

Methodology: This study used a quantitative approach. The research population was property and housing sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2018 - 2022. Sample selection used purposive sampling with predetermined criteria. 

Findings: 1) It was proven that financial stability, ineffective supervision, and audit fees had a significant effect on financial statement fraud 2) It was proven that financial targets had a significant effect on financial statement fraud but had a different direction from the proposed hypothesis 3) It was not proven that CEO education, whistleblowing systems, and audit opinions influenced financial report fraud.

Research Limitation/Implication: The percentage of property and housing sector companies on the IDX from 2018 to 2022 was 43% or 91 companies. In addition, proxy selection used information that was voluntary disclosure.

Originality: This study uses fraud hexagon analysis in the property and housing sectors listed on the IDX in 2018 – 2022.

?

Kata Kunci : Fraud Hexagon, Beneish M-Score, Kecurangan Laporan Keuangan

  1. S2-2024-501698-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501698-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501698-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501698-title.pdf