Tingkat Ekonomi Sebagai Prediktor Keterlambatan Kedatangan Pasien Stroke ke Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. Sardjito
SEPTIAN WIDYANTORO, Dr. dr. Paryono, Sp.S(K); Prof. Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S(K)
2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Penyakit Saraf
Latar belakang: Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan global yang paling sering terjadi. Terapi stroke harus dimulai setidaknya dalam 4,5 jam setelah onset stroke iskemik akut. Namun angka keterlambatan kedatangan pasien ke rumah sakit masih tinggi. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktornya adalah tingkat ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis menganalisis tingkat ekonomi sebagai prediktor keterlambatan pasien stroke ke rumah sakit.
Metode: Studi ini merupakan studi kuantitatif dengan pendekatan case control yang dilakukan di RSUP Dr Sardjito. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 4 subjek untuk masing-masing kelompok dengan kriteria inklusi: (1) anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap pasien stroke, (2) pasien stroke yang dirawat inap di rumah sakit, (3) Anggota keluarga, ataupun kerabat tersebut bersedia menjadi responden penelitian, (4) pasien rujukan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat ekonomi. Sedangkan variabel terikat yaitu kedatangan ke rumah sakit.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan (p 0,025; OR 3.149) berhubungan secara bermakna dengan kejadian waktu kedatangan pasien stroke ke rumah sakit. Tingkat ekonomi (p 0.031; OR 2.821) berhubungan secara bermakna dengan kejadian waktu kedatangan pasien stroke ke rumah sakit.
Kesimpulan: Hasil studi ini menunjukkan bahwa tingkat ekonomi dan tingkat pengetahuan sebagai prediktor keterlambatan kedatangan pasien stroke ke rumah sakit.
Objective: Stroke is one of the most frequent global health problems. Stroke therapy should be initiated at least 4.5 hours after the onset of acute ischemic stroke. However, the number of late arrivals of patients to the hospital is still high. Various factors cause this. One factor is the economic level. This study aimed to analyze economic level as a predictor of delays in stroke patients getting to the hospital.
Methods: This study is a quantitative study with a case-control approach carried out at Dr Sardjito Hospital. The sample used in this study was 4 subjects for each group with inclusion criteria: (1) family members who are responsible for stroke patients, (2) stroke patients who are hospitalized, (3) family members, for example these relatives are willing to become research respondents, (4) referral patients. The independent variable in this research is economic level. Meanwhile, the attachment variable is arrival at the hospital.
Results: The research results showed that the level of knowledge (p 0.025; OR 3.149) was significantly related to the incidence of stroke patients arriving at the hospital. Economic level (p 0.031; OR 2.821) was significantly related to the incidence of stroke patients arriving at the hospital.
Conclusions: The results of this study can be concluded that economic level and knowledge are predictors of delays in the arrival of stroke patients to the hospital.
Kata Kunci : keterlambatan kedatangan pasien, stroke, tingkat ekonomi