Laporkan Masalah

Gejala-Gejala Neurologis Yang Sering Muncul Pada Anak-Anak Penderita Stunting

MIRA TAMILA NURUL MAULIDA AWALIYAH, Prof. Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S(K); Dr. dr. Abdul Gofir., M.Sc, Sp.S(K)

2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Penyakit Saraf

Latar belakang: Prevalensi stunting di Jawa Tengah terus meningkat dari tahun 2014 sampai tahun 2017, yaitu 22,6-24%, 8-23,9% terakhir 28,5%, mengalami penurunan pada tahun 2019 menjadi 27,68% menempati urutan peringkat ke-18 di tingkat nasional. Kabupaten Magelang memiliki prevalensi stunting yang tinggi yaitu sebesar 31,01%. Gejala neurologis yang berhubungan dengan stunting yaitu kemampuan verbal, bahasa, memori, penyelesaian masalah dan fungsi eksekutif, reasoning, atensi, memori, pengulangan, spasial, kemampuan visuospasial dan kognitif umum. Pada anak yang lebih besar, dampak yang ditimbulkan dapat berupa buruknya prestasi sekolah atau intelegensi. 

Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang dengan melibatkan 83 responden yang terdiri dari semua orang tua anak dengan stunting yang berusia kurang dari 18 tahun. Pengolahan data dilakukan dalam dua tahap, yaitu secara deskriptif dan analitik. 

Hasil: Gejala-gejala neurologis yang muncul pada anak-anak penderita stunting dijumpai hampir pada semua domain, yaitu domain motorik, keseimbangan, pembelajaran dan bahasa, kognitif, gangguan bersosialisasi, gangguan pendengaran dan gangguan penglihatan. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 23 anak (27,71%) mengalami gejala gangguan motorik, 14 anak (16,87%) mengalami gangguan keseimbangan, 28 anak (33,73%) mengalami gangguan pembelajaran dan berbahasa, 54 anak (65,06%) mengalami gejala gangguan kognitif dan 60 anak (72,29%) mengalami gangguan bersosialisasi.

Kesimpulan: Gejala-gejala neurologis yang paling banyak muncul pada populasi adalah gangguan kognitif dan gangguan bersosialisasi. 


Background: The prevalence of stunting in Central Java continued to increase from 2014 to 2017, namely 22.6-24%, 8-23.9% and finally 28.5%, decreasing in 2019 to 27.68% and occupying 18th at the national level. Magelang Regency has a high prevalence of stunting, namely 31.01%. Neurological symptoms associated with stunting include verbal abilities, language, memory, problem solving and executive function, reasoning, attention, memory, repetition, spatial, visuospatial and general cognitive abilities. In older children, the impact can be poor school performance or intelligence.

Methodology: The design of this research was cross-sectional involving 83 respondents consisting of all parents of children with stunting aged less than 18 years. Data processing was carried out in two stages, namely descriptively and analytically.

Results: Neurological symptoms that appear in children suffering from stunting are found in almost all domains, namely motor domains, balance, learning and language, cognitive, social disorders, hearing disorders and vision disorders. In this study, it was found that 23 children (27.71%) experienced symptoms of motor disorders, 14 children (16.87%) experienced balance disorders, 28 children (33.73%) experienced learning and language disorders, 54 children (65.06%) %) experienced symptoms of cognitive impairment and 60 children (72.29%) experienced social impairment.

Conclusion: The neurological symptoms that most commonly appear in the population are cognitive impairment and social impairment.

Kata Kunci : stunting, anak, gejala neurologis

  1. SPESIALIS-2023-468492-abstract.pdf  
  2. SPESIALIS-2023-468492-bibliography.pdf  
  3. SPESIALIS-2023-468492-tableofcontent.pdf  
  4. SPESIALIS-2023-468492-title.pdf