Laporkan Masalah

ANALISIS ANGKA KEJADIAN BIBIR SUMBING DAN RUJUKAN PERAWATAN ORTODONTI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022 (di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta)

RIDHA PRABAWATI, Dr. drg. Cendrawasih AF, M.Kes., Sp.Ort (K); Prof. Dr. drg. Pinandi S.P, SU., Sp.Ort(K)

2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Perawatan bibir sumbing memerlukan kerja sama yang terkoordinasi oleh sejumlah spesialis salah satunya ortodontis dengan rangkaian perawatan yang dilakukan pada waktu yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah angka kejadian serta distribusi jenis sumbing dan rujukan ke ortodontis ditinjau dari klasifikasi sumbing, usia, jenis kelamin, daerah asal pasien, pemilihan spesialisasi dokter yang menangani, pemilihan spesialisasi dokter yang dirujuk, dan rangkaian perawatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada periode Januari-Desember 2022.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu keadaan sebagaimana adanya melalui survei menggunakan rekam medik.

Hasil pada distribusi jenis sumbing menunjukkan bahwa usia di bawah 1 tahun (40,2%), laki-laki (51,4%), berasal dari Jawa Tengah (51,4%), spesialis bedah plastik sebagai dokter yang pertama kali menangani (55,7%), tidak melakukan rujukan (39,9%), dan perawatan labioplasti sebagai perawatan pertama yang dilakukan (59,6%) merupakan hasil yang terbanyak yang didapatkan. Hasil pada distribusi rujukan ortodontis menunjukkan bahwa klasifikasi SBL (82,6%), usia 7-12 tahun (43,5%), perempuan (69,6%), berasal dari Jawa Tengah (52,2%), spesialis bedah plastik sebagai dokter yang pertama kali menangani (82,6%), dan perawatan labioplasti sebagai perawatan pertama yang dilakukan (47,8%) merupakan hasil yang terbanyak yang didapatkan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Jumlah angka kejadian bibir sumbing di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada periode Januari-Desember 2022 yaitu sebanyak 296 pasien, terdapat perbedaan distribusi yang signifikan pada angka kejadian bibir sumbing menurut jenis sumbing ditinjau dari jenis kelamin, pemilihan spesialisasi dokter yang menangani, pemilihan spesialisasi dokter yang dirujuk, dan rangkaian perawatan yang dilakukan berdasarkan PNPK Bibir Sumbing dan Lelangit, sedangkan pada angka kejadian bibir sumbing menurut jenis sumbing yang ditinjau dari usia dan daerah asal pasien tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, serta terdapat perbedaan distribusi rujukan perawatan ortodonti yang signifikan ditinjau dari klasifikasi bibir sumbing, usia, jenis kelamin, pemilihan spesialisasi dokter yang menangani, dan rangkaian perawatan yang dilakukan berdasarkan PNPK Bibir Sumbing dan Lelangit, sedangkan pada distribusi rujukan perawatan ortodonti yang ditinjau dari daerah asal tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Orofacial cleft treatment requires coordinated cooperation by various specialists, one of which is an orthodontist with a treatment plan that is carried out at the right time. This study aims to determine the frequency and distribution of types of clefts and orthodontist referrals by cleft classification, age, gender, region, choice of specialty of the treating doctor, choice of specialty of the referring doctor, and the treatments at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta in the period January-December 2022.
This type of research is descriptive-analytic to describe or illustrate a situation as it is by a survey using medical records.
Results on the distribution of cleft types showed that age below 1 year (40.2%), male (51.4%), originating from Central Java (51.4%), plastic surgeon as the first treating doctor (55.7%), no referral (39.9%), and labioplasty treatment as the first treatment (59.6%) were the most common results obtained. The results on the distribution of orthodontist referrals showed that the SBL classification (82.6%), age 7-12 years (43.5%), female (69.6%), originating from Central Java (52.2%), plastic surgery specialist as the first treating doctor (82.6%), and labioplasty treatment as the first treatment (47.8%) were the most common results obtained. This study concludes that the number of orofacial cleft frequency in Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta in the period January-December 2022 was 296 patients, there were significant differences in the distribution of the orofacial cleft frequency according to the type of cleft in terms of gender, the selection of the specialty of the treating doctor, the selection of the specialty of the referring doctor, and the series of treatments performed based on the PNPK Bibir Sumbing dan Lelangit, while the orofacial cleft frequency according to the type of cleft in terms of age and the region of the patient did not show significant differences, There were significant differences in the distribution of referrals for orthodontic treatment in terms of cleft classification, age, gender, choice of specialty of the treating doctor, and the treatments based on the  PNPK Bibir Sumbing dan Lelangit, while the distribution of referrals for orthodontic treatment in terms of region did not show significant differences.

Kata Kunci : Orofacial cleft, Classification, Treatment, Orthodontics

  1. S1-2024-458988-abstract.pdf  
  2. S1-2024-458988-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-458988-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-458988-title.pdf