HUBUNGAN TIPE RUANG TERBUKA HIJAU DENGAN IKLIM MIKRO DI KAMPUS UNIVERSITAS GADJAH MADA
FERNANDO PANJAITAN, Dr. Kaharuddin, S.Hut., M.Si.
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Kota Yogyakarta memiliki kondisi
lingkungan menurut data BKMG bulan September hingga desember suhu meningkat
direntang 23 oC hingga 32oC. Pada dasarnya manusia akan nyaman jika tinggal dan
beraktivitas dengan suasana iklim mikro yang nyaman juga.Penelitian hubungan
tipe RTH dengan iklim mikro penting untuk dilakukan di lokasi yang memiliki
aktivitas manusia yang tinggi.salah satu lokasi di Yogyakarta yang memiliki
populasi manusia dengan aktivitas yang tinggi adalah Universitas Gadjah Mada.
tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui karakteristik vegetasi ,kondisi
iklim mikro,dan hubungan antara karakteristik vegetasi dengan kondisi iklim
mikro di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Universitas Gadjah Mada. Penentuan lokasi
pengambilan data penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Penilaian
karakteristik pohon dilakukan dengan menggunakan kriteria yang diperoleh dari
berbagai sumber, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Key
Performance Index (KPI).Data iklim mikro diambil dengan mengukur variable
suhu,kelembaban udara,kecepatan angin,dan intensitas Cahaya. Berdasarkan
Penutupan kerapatan kanopi yaitu kerapatan kanopi tinggi sebesar 35%, kerapatan
kanopi sedang 55?n kerapatan kanopi rendah 10%. Berdasarkan hasil
penelitian, diketahui bahwa sebagian besar pohon di Taman Kearifan (Wisdom
Park) UGM memiliki karakteristik yang sangat baik dan baik, sebagai pengendali
iklim kondisi iklim mikro di RTH UGM pada tiga jenis tutupan kanopi pada pagi,
siang, dan sore hari memiliki perbedaan signifikan yang dibuktikan dengan uji
beda Kruskal-Wallis dengan nilai asymp.sig. < 0>Key
Performance Indicator) Keberadaan pohon di RTH UGM mendukung terciptanya iklim
mikro yang nyaman di RTH UGM.
The city of Yogyakarta has
environmental conditions according to BKMG data from September to December, the
temperature increases in the range of 23 oC to 32oC. Basically, humans will be
comfortable if they live and do activities in a comfortable microclimate.
Research on the relationship between green open space types and microclimate is
important to carry out in locations that have high human activity. One of the
locations in Yogyakarta that has a human population with high activity is
Gadjah Mada University. The aim of this research is to determine the
characteristics of vegetation, microclimate conditions, and the relationship
between vegetation characteristics and microclimate conditions in Green Open
Space (RTH) Gadjah Mada University. Determining the location for collecting
data for this research was carried out using purposive sampling. Assessment of
tree characteristics is carried out using criteria obtained from various
sources, which are then analyzed using the Key Performance Index (KPI) method.
Microclimate data is taken by measuring the variables of temperature, air
humidity, wind speed and light intensity. Based on canopy density closure,
namely high canopy density is 35%, medium canopy density is 55% and low canopy
density is 10%. Based on the research results, it is known that the majority of
trees in Wisdom Park UGM have very good and good characteristics, as climate
controllers. The microclimate conditions in RTH UGM in the three types of
canopy cover in the morning, afternoon and evening have significant
differences. which was proven by the Kruskal-Wallis difference test with the
asymp.sig value. < 0>
Kata Kunci : Ruang terbuka hijau, Key Performnace Index, Kakteristik vegetasi,Taman Kearifan (Wisdom park),Temperature Humidity Index.