Peran Konformitas Teman Sebaya dan Komunikasi Orangtua-Remaja terhadap Perilaku Seksual Pranikah
ISNAINI RAKHMI KHOIRUNNISA MASSITOH, Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si., Ph.D., Psikolog
2024 | Tesis | S2 Magister Profesi Psikologi
Meningkatnya perilaku seksual remaja di Indonesia mendorong dilakukannya penelitian terhadap faktor-faktor yang memengaruhi. Penelitian ini menguji peran konformitas teman sebaya dan komunikasi orang tua-remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Pendekatan penelitian kuantitatif, metode survei self-report dengan Skala Perilaku Seks Pranikah, Skala Konformitas Teman Sebaya, dan Skala Komunikasi Orangtua-Remaja (N partisipan= 245, usia 18-22 tahun, berdomisili di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan belum menikah). Analisis regresi berganda menunjukkan hipotesis diterima, komunikasi orang tua-remaja dan konformitas teman sebaya secara bersama-sama memprediksi perilaku seksual pranikah, dengan kontribusi sebesar 3,5%. Secara parsial, konformitas teman sebaya memprediksi perilaku seksual pranikah namun komunikasi orangtua-remaja tidak berperan signifikan dalam memprediksi perilaku seksual pranikah. Penting bagi remaja untuk selektif dalam memilih lingkungan pertemanan yang tidak melanggar ajaran agama, norma, nilai, dan budaya yang berkembang di masyarakat.
The escalating prevalence of sexual behavior among Indonesian teenagers has prompted an investigation into the contributing factors. This research investigates the influence of peer conformity and parent-adolescent communication on premarital sexual behavior among Indonesian teenagers. Utilizing a quantitative approach and self-report survey methodology, employing the Premarital Sexual Behavior Scale, Peer Conformity Scale, and Parent-Adolescent Communication Scale (N participants = 245, aged 18-22, residing in the Special Region of Yogyakarta Province, and not married yet). Results from multiple regression analysis reveal that hypothesis is accepted, collectively parent-adolescent communication and peer conformity predict premarital sexual behavior, accounting for 3,5%. Specifically, peer conformity independently predicts premarital sexual behavior, while parent-adolescent communication does not demonstrate a significant predictive role. Hence, it is imperative for teenagers to be discerning in selecting peer environments aligned with religious teachings, societal norms, values, and culture.
Kata Kunci : komunikasi orangtua-remaja, konformitas teman sebaya, perilaku seksual pranikah, parent-adolescent communication, peer conformity, premarital sexual behavior