Controlled Change: Relasi Gender di Gerakan Salafisme Kontemporer

Ismah Tita Ruslin, Dr. Abdul Gaffar Karim ; Dr. Kuskridho Ambardi

2024 | Disertasi | S3 Ilmu Politik

Studi ini melihat relasi struktural di gerakan salafisme kontemporer dalam kerangka patriarchal bargain melalui aktivisme perempuan Wahdah Islamiyah di ranah praksis ekonomi sebagai kasus empirik. Penelitian ini membincang hal-hal yang menarik, namun belum banyak mendapat perhatian dalam semesta kajian patriarchal bargain yang dapat dipetakan berikut: Pertama, kajian patriarchal bargain yang cenderung kuat dengan determinasi agensi, melahirkan problematik karena kurang memperhatikan keberadaan struktur sebagai media praktek sosial yang dinamis dan memberdayakan (enabling) dalam membentuk perulangan praktek sosial dan memproduksi praktek sosial baru. Kedua, studi patriachal bargain cenderung berfokus pada strategi perempuan dalam menghasilkan relasi gender baru sehingga terkesan luput melihat keterlibatan laki-laki sebagai penghasil struktur, berikut dapat mereproduksi struktur dalam patriarchal bargain. Olehnya itu, untuk menghadirkan struktur, maka pembacaan atas aktor laki-laki perlu juga dihadirkan. Dalam upaya mengisi gap pengetahuan, studi ini meminjam elemen strukturasi Giddens untuk melihat interaksi agensi dan struktur dalam terbentuknya patriarchal bargain. Strategi perempuan salafisme kontemporer di ranah praksis ekonomi telah berefek pada pergeseran cara pandang pergerakan dalam menghadirkan peran dan otoritas perempuan. Penelitian ini menemukan bahwa upaya perempuan menegosiasi struktur patriarki di level praksis material telah berdampak pada mobilitas struktur (struktur dalam) ketika laki-laki bersedia melakukan pembacaan ulang atas batasan struktur untuk memberi konsesi atas ruang perempuan yang lebih luas meski tetap dalam ruang yang terkontrol (syari’ah). Studi ini menggambarkan bahwa ranah praksis material dipandang mampu menyediakan ruang negosiasi perempuan atas patriarki yang lebih kongkrit dibandingkan ranah teologis dan sekaligus menunjukkan bahwa wacana perempuan salafisme sebagai second class, pada kondisi tertentu dapat berubah menjadi first class meski tetap dalam dominasi struktural. Studi negosiasi perempuan atas patriarki dalam gerakan salafisme kontemporer tidak lagi dapat dibaca sebagai patriarchal bargain yang utuh namun studi ini lebih dekat disebut sebagai controlled change. 

As an empirical illustration, this study examines structural relations in the contemporary Salafism movement within the framework of patriarchal bargaining through the economic activism of Wahdah Islamiyah women. This study explores aspects that are interesting but have not been extensively explored within the realm of patriarchal bargain research. These aspects can be categorized as follows: To begin with, patriarchal bargain studies, which often exhibit a propensity for emphasizing agency determination, are flawed in that they ignore the significance of structures as a dynamic and empowering medium of social practices that both influences the recurrence of established social practices and generates novel ones. Furthermore, scholarly investigations into patriarchal bargains frequently overlook the contribution of men as structure-makers and can therefore perpetuate patriarchal bargain structures by concentrating on women's strategies for establishing new gender relations. Therefore, in order to demonstrate the structure, it is also necessary to demonstrate the interpretation of male actors. This study uses components of Giddens' structuration, in an attempt to address a gap in the literature by examining the relationship between structure and agency in the formulation of patriarchal bargains. The approach adopted by present-day Salafist women in the domain of economic praxis has influenced the movement's portrayal of the function and power of women. The findings of this research indicate that structural mobility (deep structure) is influenced by women's material praxis efforts to negotiate patriarchal structures, provided that men are willing to reinterpret the structure's boundaries in order to accommodate a broader women's space, despite the space remaining under Shari'ah control. This study demonstrates that the domain of material praxis offers a more tangible space for women to negotiate patriarchy than the theological domain. Additionally, it demonstrates that the discourse of Salafism regarding women as second-class transforms into a first-class status under specific circumstances, despite remaining under structural dominance. The examination of women's bargaining over patriarchy within the contemporary Salafism movement is no longer regarded as an exhaustive patriarchal bargain; rather, it is characterized as controlled change.

Kata Kunci : Aktivisme Ekonomi, Controlled Change, Gerakan Salafisme Kontemporer, Patriarchal Bargain, Strukturasi