Pengaruh Hormon Asam Salisilat terhadap Respon Fisiologis dan Induksi Hipersalinitas Propagul Rhizopora mucronata Lam.
MUHAMMAD RAFIE, Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St; Prof. Dr. Liliana Baskorowati, S.Hut., M.P.
2024 | Skripsi | BIOLOGI
Rhizopora mucronata Lam. merupakan salah satu jenis mangrove yang memiliki densitas
terbesar di area konservasi Pantai Baros, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. R.
mucronata banyak tersebar disepanjang lokasi ekowisata “tracking
mangrove” yang tergolong kedalam zona proksimal, yaitu kawasan terdekat dengan
laut. Spesies ini menjadi fokus utama wilayah konservasi mangrove karena mudah
dibudidayakan dan memiliki banyak manfaat. Namun, sangat disayangkan bahwa
ekosistem mangrove jenis ini banyak mengalami kerusakan akibat faktor cekaman atau cekaman hipersalinitas. Pemberian zat
pengatur tumbuh mampu meningkatkan toleransi cekaman terhadap cekaman
hipersalinitas, yaitu dengan menginduksi hormon asam salisilat. Uji efektivitas
hormon diamati parameter pertumbuhan meliputi tinggi dan diameter propagul,
jumlah, kandungan klorofil, karoten, prolin, tanin, dan anatomi pada daun. Data dianalisis secara statistik dan disajikan dalam bentuk
tabel dan diagram. Analisis data dilakukan dengan tingkat salinitas berbeda
menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dan analysis of Variance (ANOVA) pada taraf kepecayaan 95% (P<0>R. mucronata, asam salisilat (SA) pada
konsentrasi 0,5 mM dan 0,75 mM meningkatkan pertumbuhan. Kadar klorofil dan
karotenoid tidak dipengaruhi oleh kenaikan salinitas secara signifikan, tetapi AS
0,75 mM mampu meningkatkan kadar keduanya. Kondisi salinitas tinggi
meningkatkan akumulasi prolin, terutama pada 60 ppt dan perlakuan AS 0,5 mM
mampu meningkatkan kadar prolin secara signifikan. Kadar tanin dipengaruhi oleh
salinitas dan AS 1 mM memberikan dampak terutama pada salinitas tinggi. Anatomi
daun menunjukkan peningkatan epidermis, xylem, dan floem sebagai adaptasi
terhadap salinitas. AS 0,75 mM dan 1 mM berpengaruh signifikan terutama
epidermis atas dan xylem. Aplikasi AS pada berbagai variasi memiliki potensi
dalam meningkatkan adaptasi dan toleransi R. mucronata terhadap
salinitas.
Rhizophora
mucronata Lam. is a prominent mangrove species with
the highest density in the conservation area of Pantai Baros, Bantul Regency,
Yogyakarta. R. mucronata is widely distributed along the "tracking
mangrove" ecotourism location, classified as the proximal zone, which is
the area closest to the sea. This species is the primary focus of mangrove
conservation areas due to its ease of cultivation and numerous benefits.
Unfortunately, this mangrove ecosystem often experiences damage due to s
factors or hypersalinity stress.The application of growth regulators has the
potential to enhance stress tolerance against hypersalinity, particularly by
inducing salicylic acid hormones. The effectiveness of the hormone was assessed
through various growth parameters, including propagule height and diameter,
quantity, chlorophyll and carotenoid content, proline, tannin levels, and leaf
anatomy. Data were statistically analyzed and presented in tables and diagrams.
Data analysis was conducted under different salinity levels using a randomized
block design (RBD) and Analysis of Variance (ANOVA) at a confidence level of
95% (P<0>R. mucronata to
salinity.
Kata Kunci : asam salisilat, propagul, Rhizopora mucronata, salinitas