Analisis Risiko Transisi Rendah Karbon dan Strategi Keberlanjutan Korporasi: Studi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk

Farida Dwi Aryati, Dr. Ertambang Nahartyo, M.Sc., CMA., Ak., CA

2024 | Tesis | S2 Manajemen

Indonesia menerapkan adanya kebijakan mengenai transisi rendah karbon dan roadmap menuju Indonesia Netral Karbon 2060. Produksi semen merupakan kontributor yang sangat signifikan terhadap pemanasan global (Worrell et al., 2001). Dalam menghadapi beberapa tantangan yang akan terjadi tersebut, seluruh industri di Indonesia yang menyumbang emisi GRK harus mempersiapkan diri untuk dapat menghadapi beberapa kebijakan yang akan dilakukan di Indonesia terutama dalam hal mencapai keberlanjutan. Sehingga, PT SBI harus memetakan risiko, peluang, dampak finansialnya, serta melakukan mitigasi dan merencanakan strategi keberlanjutan usaha untuk menuju Indonesia Netral Karbon 2060. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang yang muncul apabila perusahaan melakukan transisi rendah karbon, merumuskan mitigasi risiko pada saat perusahaan melakukan transisi rendah karbon, dan memberikan rekomendasi pendekatan strategik yang digunakan untuk keberlanjutan menuju perusahaan rendah karbon dan mendukung Indonesia dalam rangka mencapai netral karbon sebelum 2060. Analisis ini menggunakan kerangka Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD), menggunakan skenario analisis dari Network for Greening the Financial System (NGFS). Perusahaan dapat mengalami risiko fisik dan risiko transisi yang dapat memberikan dampak pada peningkatan Opex (operational expenditure) maupun Capex (capital expenditure). Perusahaan juga mendapatkan peluang dalam transisi menuju rendah karbon yang dapat memberikan efisiensi pada Opex dan meningkatkan pendapatan (revenue). Perusahaan juga harus melakukan mitigasi terhadap peningkatan biaya akibat risiko transisi dan risiko fisik dengan melakukan strategi pinjaman hijau atau biasa disebut Sustainable Linked Loan serta melakukan investasi hijau dan bekerja sama dengan stakeholder serta sektor swasta atau pemerintah untuk mendapatkan pendanaan.

Indonesia is implementing a policy on low carbon transition and a roadmap towards a Carbon Neutral Indonesia by 2060. Cement production is a significant contributor to global warming (Worrell et al., 2001). In facing some of the challenges that will occur, all industries in Indonesia that contribute GHG emissions must prepare themselves to be able to face some of the policies that will be carried out in Indonesia, especially in terms of achieving sustainability. Thus, PT SBI must map the risks, opportunities, financial impacts, as well as mitigate and plan business sustainability strategies towards Carbon Neutral Indonesia 2060. This study aims to identify the risks and opportunities that arise if the company makes a low carbon transition, formulate risk mitigation when the company makes a low carbon transition, and provide recommendations for strategic approaches used for sustainability towards a low carbon company and support Indonesia to achieve carbon neutral before 2060. This analysis utilizes the framework of the Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) framework, using scenario analysis from the Network for Greening the Financial System (NGFS). Companies may experience physical risks and transition risks that may result in an increase in operational expenditure (Opex) and capital expenditure (Capex). Companies also have opportunities in the low-carbon transition that can provide efficiencies in Opex and increase revenue. The company must also mitigate the increased costs due to transition risks and physical risks by conducting a green loan strategy or commonly called Sustainable Linked Loan and making green investments and working with stakeholders and the private sector or government to obtain funding.

Kata Kunci : transisi rendah karbon, TCFD, risiko fisik, risiko transisi, peluang transisi rendah karbon, strategi transisi rendah karbon