Karakterisasi Tanah Dan Retakan Tanah Guna Pengembangan Kawasan Pertanian Pada Zona Bekas Longsor Di Kalijambe, Bener, Purworejo
DEMA AZMIR HATTA, Prof. Dr. rer. nat. Junun Sartohadi, M.Sc. ; Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc.
2024 | Skripsi | ILMU TANAH
Tanah longsor merupakan sebuah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Salah satu faktor reaktivasi terjadinya bencana tanah longsor adalah erosi tanah dan retakan tanah. Di daerah penelitian banyak ditemukan retakan tanah pada bagian permukaan yang dapat memberikan dampak penjenuhan yang berlebih pada tanah bagian dalam yang dapat mengakibatkan penurunan stabilitas pada lereng. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Pemilihan lokasi longsor yang akan dijadikan objek penelitian di Desa Kalijambe, Purworejo;(2) Membuat zonasi longsor menjadi tiga bagian berdasarkan elevasinya di Desa Kalijambe, Purworejo; (3) Mengidentifikasi karakteristik retakan tanah dan erosi tanah yang ada pada daerah longsor; (4) Mengidentifikasi sifat dan perwatakan tanah yang berkaitan dengan mekanisme terjadinya longsor; (5) Menyusun rekomendasi manajemen lahan berbasis konservasi dan modifikasi sifat fisik tanah berupa tekstur tanah. Tahapan penelitian terdiri dari penentuan titik sampel longsor, pengukuran morfologipermukaan longsor dan retakan tanah, pengambilan sampel tanah, identifikasi sifat dan perwatakan tanah, dan pengolahan data serta analisis hasil penelitian. Penentuan titik sampel longsor menggunakan metode purposive sampling dengan membagi wilayah penelitian berdasarkan 3 zona elevasi yaitu residual, erosional, dan deposisional. Pengukuran morfologi permukaan longsor dan retakan tanah dilakukan untuk mendapatkan data pendukung mengenai faktor penyebab longsor dan data dasar dalam merencanakan upaya pengembangan wilayah pertanian. Selain itu, pengukuran persentase luasan retakan tanah dilakukan pada demplot ukuran 3x3 meter. Pengambilan sampling dilakukan dengan dua tahapan yaitu sampel tanah diambil pada kedalaman 0-20 cm (top soil). Data tanah dan retakan tanah diperkuat dengan pengamatan profil pada singkapan tanah. Identifikasi sifat dan perwatakan tanah dilakukan untuk mendapatkan data sifat fisika dan kimia tanah yang meliputi tekstur tanah, kadar lengas tanah, berat volume tanah, indeks COLE tanah, pH tanah, bahan organik tanah, c-organik tanah, dan kapasitas pertukaran kation tanah. Data hasil analisis diolah menggunakan aplikasi Ms Excel dan dibahas secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanah memiliki potensi untuk dijadikan lahan produksi pertanian ditandai dengan tumbuh suburnya beberapa komoditas pertanian. Namun, perlu dilakukan beberapa perlakuan manajemen lahan yang sesuai seperti penggunaan bahan amelioran, modifikasi tekstur tanah, penyediaan sistem irigas yang tepat, pembuatan saluran drainase yang tepat, dan pembuatan teras yang sesuai kemiringan lereng sehingga kegiatan budidaya pertanian dapat optimal. Selain itu, pengelolaan retakan tanah perlu dilakukan untuk menekan potensi terjadinya tanah longsor di kemudian hari. Karakteristik tanah dan morfologi lahan menjadi pertimbangan dalam menentukan konservasi yang paling memungkinkan pada daerah penelitian. Kolaborasi antara konservasi mekanik dan vegetatif paling tepat dilakukan karena dapat memberikan dampak positif baik secara ekonomis maupun ekologis di Desa Kalijambe.
Landslide is a natural disaster that often occurs in Indonesia. One of the reactivation factors of landslides is soil erosion and soil cracks. In the study area, there are many soil cracks found on the surface that can give an impact of over saturation on the inner soil which can lead to a decrease in slope stability. This research was conducted with the objectives of: (1) To select landslide location that will be used as research object in Kalijambe Village, Purworejo; (2) To make landslide zoning into three parts based on its elevation in Kalijambe Village, Purworejo; (3) To identify characteristics of soil cracks and soil erosion in landslide area; (4) To identify soil properties and characteristics related to landslide mechanism; (5) To develop land management recommendation based on conservation and modification of soil physical properties such as soil texture. The research stages consisted of determination of landslide sample points, measurement of landslide surface morphology and soil cracks, soil sampling, identification of soil properties and properties, and data processing and analysis of research results. Landslide sample points were determined using purposive sampling method by dividing the research area based on 3 elevation zones: residual, erosional and depositional. Measurements of landslide surface morphology and soil cracks were conducted to obtain supporting data on factors causing landslides and basic data in planning agricultural development efforts. In addition, measurement of the percentage of soil cracks area was conducted on a 3x3 meter demonstration plot. Sampling was conducted in two stages: soil samples were taken at a depth of 0-20 cm (top soil). Data on soil and soil cracks were reinforced with profile observations on soil outcrops. Identification of soil properties and characteristics was carried out to obtain data on soil physical and chemical properties including soil texture, soil moisture content, soil volume weight, soil COLE index, soil pH, soil organic matter, soil c-organic, and soil cation exchange capacity. The data from the analysis was processed using Ms Excel application and discussed descriptively qualitatively. The results showed that the land has the potential to be used as agricultural production land characterized by the flourishing of several agricultural commodities. However, it is necessary to carry out several appropriate land management treatments such as the use of ameliorant materials, modification of soil texture, provision of the right irrigation system, making the right drainage channels, and making terraces according to the slope so that agricultural cultivation activities can be optimized. In addition, management of soil cracks needs to be done to reduce the potential for landslides in the future. Soil characteristics and land morphology are taken into consideration in determining the most feasible conservation in the study area. Collaboration between mechanical and vegetative conservation is most appropriate because it can give positive impacts both economically and ecologically in Kalijambe Village.
Kata Kunci : tanah longsor, karakterisasi tanah, retakan tanah, konservasi lahan