Pengaruh Penambahan Vitamin C Pada Bahan Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Kualitas Semen Kambing Saanen Setelah Penyimpanan pada Suhu 5°C Selama 72 Jam
Dzika Muhammad Nur Ardika, Prof. Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si., IPU., ASEAN Eng.
2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan vitamin C pada bahan pengencer tris kuning telur terhadap kualitas semen kambing Saanen selama penyimpanan pada suhu 5°C selama 72 jam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2023 di Fakultas Peternakan, UGM. Semen diperoleh dari kambing Saanen berumur 3,5 tahun menggunakan metode penampungan dengan vagina buatan. Frekuensi penampungan semen adalah seminggu sekali, dilakukan sebanyak lima kali. Kambing Saanen yang digunakan diberi pakan berupa kombinasi indigofera kering (Indigofera zollingeriana), kolonjono (Brachiaria mutica), dan konsentrat, serta diberikan minum secara ad libitum. Semen segar dengan motilitas lebih dari 55%, viabilitas lebih dari 50%, dan abnormalitas dibawah 20% diencerkan dengan berbagai level penambahan vitamin C. Terdapat empat perlakuan yaitu tris kuning telur tanpa penambahan vitamin C (P0), tris kuning telur + 0,10 gr vitamin C (P1), tris kuning telur + 0,20 gr vitamin C (P2), dan tris kuning telur + 0,30 gr vitamin C (P3). Kualitas semen kambing Saanen dievaluasi dengan variabel motilitas, viabilitas, dan abnormalitas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah kemudian diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan penambahan vitamin C memberikan pengaruh nyata (p<0>spermatozoa, namun tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap abnormalitas spermatozoa. Persentase motilitas spermatozoa pada perlakuan P0; P1; P2; dan P3 berturut-turut adalah 29,00±14,32%; 58,00±16,81%; 53,00±14,83?n 23,00±7,58%. Persentase viabilitas spermatozoa sebesar 62,40±4,52%; 79,40±7,44%; 73,58±12,85%; dan 57,85±12,96%. Persentase abnormalitas spermatozoa sebesar 16,02±3,09%; 12,94±2,98%; 12,37±1,97%; dan 12,19±2,29%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penambahan vitamin C pada pengencer tris kuning telur berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas semen pada penyimpanan 5°C selama 72 jam. Penambahan vitamin C sebanyak 0,1 gr pada memberikan hasil terbaik.
This study aimed to investigate the influence of vitamin C supplementation into the egg yolk extender Tris on the quality of Saanen goat semen during storage at 5°C for 72 hours. The research was conducted from June to September 2023 at the Faculty of Animal Science, UGM. Semen was collected from 3.5-year-old Saanen goats using an artificial vagina collection method. Semen collection was done once a week, with a total collection frequency of five times. The Saanen goats were fed a combination of dry indigofera (Indigofera zollingeriana), kolonjono grass (Brachiaria mutica), and concentrate, with ad libitum access to water. Fresh semen with motility above 55%, viability above 50%, and abnormality below 20% was diluted with various levels of added vitamin C. There were four treatments: egg yolk Tris without vitamin C addition (P0), egg yolk Tris + 0.10 g vitamin C (P1), egg yolk Tris + 0.20 g vitamin C (P2), and egg yolk Tris + 0.30 g vitamin C (P3). The quality of Saanen goat semen was evaluated based on motility, viability, and abnormality variables. The data obtained were analyzed using a Completely Randomized Design (CRD) with a one-way pattern and further tested with Duncan Multiple Range Test (DMRT) at a significance level of 5%. The results showed that the supplementation of vitamin C significantly (p<0>
Kata Kunci : Kambing Saanen, Kualitas semen, Pengencer Tris Kuning Telur, Vitamin C