Laporkan Masalah

PERSEPSI DAN PENGALAMAN PECANDU NAPZA TERHADAP PROGRAM REHABILITASI DI INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR UMMU SAYIDAH PROVINSI GORONTALO

Vanya Dyah Pitaloka M.a.c.r, Prof. Dr.-Phil. Janianton Damanik, M.Si.

2024 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

ABSTRAK
 
Kasus penyalahgunaan NAPZA masih menjadi sorotan global. Hal ini berkaitan dengan pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yang menetapkan tujuan untuk "Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia". Untuk  mencapai target tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengobatan terhadap penyalahgunaan zat, termasuk narkotika dan alkohol, yang dapat membahayakan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan mewajibkan seluruh pecandu NAPZA untuk menjalani program rehabilitasi. Namun minimnya penyalahguna NAPZA yang mengakses program rehabilitasi membuat program ini tidak dapat berjalan secara optimal. Padahal, keberadaan program rehabilitasi menjadi harapan untuk dapat menghentikan tali supply dan demand dalam penggunaan NAPZA.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi dan pengalaman pecandu NAPZA terhadap program rehabilitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam atau indepth interview, dan dokumentasi. Jumlah Informan dalam penelitian ini ialah 6 orang.

Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kesan tiap pecandu NAPZA terhadap program rehabilitasi berbeda-beda dipengaruhi oleh durasi/lamanya menjalani program. Pemahaman yang dimiliki pecandu NAPZA terhadap program rehabilitasi ialah untuk membantu menyembuhkan diri mereka. Penilaian seluruh pecandu NAPZA terhadap program rehabilitasi ialah baik dan berdampak positif bagi diri mereka. Program rehabilitasi ini membuat pecandu NAPZA merasa lebih tenang dan dapat mengontrol keinginannya untuk mengonsumsi NAPZA. Namun dalam hal kegiatan rehabilitasi, dinilai kurang bervariasi sehingga menimbulkan rasa bosan. Pengalaman pecandu NAPZA selama menjalani program rehabilitasi dilihat dari bentuk-bentuk kegiatan, terdiri dari motivasi dan diagnosis psikososial, perawatan dan pengasuhan, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, bimbingan mental spiritual, bimbingan fisik, bimbingan sosial dan konseling psikososial, pelayanan aksesibilitas, bantuan dan asistensi sosial, bimbingan resosialisasi, bimbingan lanjut, dan/atau rujukan.

ABSTRACT

Drug abuse remains a global concern due to its impact on achieving Sustainable Development Target (SDGs) number 3, which aims to 'Ensure healthy lives and promote well-being for all people at all ages.' To achieve this target, the government is making various efforts to prevent and treat substance abuse, including narcotics and alcohol, which can endanger people's well-being. One such measure is mandatory rehabilitation programs for drug addicts. However, the limited access of drug abusers to rehabilitation programs hinders the optimal functioning of such programs. Rehabilitation programs offer hope for breaking the supply and demand chain of drug use.

The study aims to describe the perceptions and experiences of drug addicts towards rehabilitation programmes. The research uses a qualitative descriptive approach conducted in the form of an in-depth interview or indepth interview, and documentation. The total of informants in this study is 6 people. 

The results of this study found that the effects of drug addicts on the rehabilitation program may vary depending on the duration of the program. The understanding that drug addicts have of the rehabilitation program is to help them heal themselves. The evaluation of the whole drug addict to the rehabilitation program is good and has a positive impact on them. However, in terms of rehabilitation activities, it is assessed to be less varied, causing boredom. The experience of drug addicts during the rehabilitation program is seen from the forms of activities, consisting of psychosocial motivation and diagnosis, care and foster care, vocational training and entrepreneurial training, spiritual mental counselling, physical counsellor, social counseling and psycho-social counseling, accessibility services, social assistance and assistance, resocialization counsels, further counsel, and/or referral.


Kata Kunci : Persepsi, pengalaman, program rehabilitasi

  1. S2-2024-453148-abstract.pdf  
  2. S2-2024-453148-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-453148-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-453148-title.pdf