Efek GSTM1 Knocked Out pada Lini Sel Kanker Payudara 4T1: Kajian Ekspresi mRNA TNF-alpha
FATIMAH SETYAWATI, dr. Mia Munawaroh Yuniyanti, M.Biomed; dr. Nungki Anggorowati, Sp. PA(K)., Ph.D.
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar
Belakang : Kasus kanker payudara pada tahun
2020 di dunia mencapai 2,3 miliar dengan Indonesia menyumbang 65.858 kasus dari
total kasus dan diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2040. Triple negative breast cancer (TNBC) merupakan subtipe kanker payudara dengan
karakteristik tidak mengekspresikan reseptor HER-2, ER, dan PR. Lini sel 4T1
merupakan model TNBC yang diisolasi dari kelenjar mammae Mus musculus
galur BALB/c. Karakteristik sel dengan sifat invasif, imunogenik rendah,
tumorigenik tinggi, dan mudah bermetastasis menjadikan lini sel 4T1 sering
digunakan sebagai model kanker payudara. KO
GSTM1 pada lini sel 4T1 dapat menurunkan pertahanan seluler sehingga memicu akumulasi
ROS. TNF-alpha sebagai mediator inflamasi berperan dalam peningkatan ROS pada
sel melalui pengaktifan sejumlah enzim. Besarnya akumulasi ROS menyebabkan sel
mengalami apoptosis yang
berdampak baik pada supresi sel kanker.
Namun, tidak dalam semua kasus, kadar ROS dapat
menginduksi apoptosis. Ketika kadar ROS tidak cukup tinggi, sel kanker justru
mengalami percepatan proliferasi yang berdampak buruk pada prognosis pasien.
Tujuan
: Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji pengaruh knockout gen GSTM1
melalui mediator inflamasi mRNA TNF-alpha
pada lini sel 4T1.
Metode
: Studi ini menggunakan dua subjek penelitian lini sel 4T1 yang terdiri dari lini sel
4T1 dengan GSTM1 knockout dan GSTM1 wild
type. Struktur mRNA TNF-alpha diekstraksi menjadi cDNA. Setelah itu, PCR dan elektroforesis dilakukan untuk dapat mengamati ekspresi TNF-alpha melalui perlakuan
pada masing-masing subjek.
Hasil : produk PCR TNF-alpha dengan GSTM1 wild
type dan knockout tidak terekspresi pada pengamatan gel
elektroforesis.
Kesimpulan : mediator inflamasi TNF-alpha tidak
terekspresi pada lini sel 4T1 baik yang berjenis wild type maupun knockout
karena kesalahan proses PCR yaitu ketidaktepatan suhu annealing.
Kata
kunci : TNBC, GSTM1,
knockout, 4T1, TNF-alpha
Background: In 2020,
there were 2.3 trillion breast cancer cases worldwide, with 65,858 cases coming
from Indonesia. By 2040, those numbers are predicted to keep rising. Triple
negative breast cancer (TNBC) is one of
the breast cancer subtypes with a characteristic of not expressing the
receptors HER-2, ER, and PR. The 4T1 cell line is a TNBC model isolated from
the mammary gland, Mus musculus BALB/c strain. With its invasive, low
immunogenic, and high tumorigenic characteristics, the 4T1 cell line is often
used as a breast cancer model. KO GSTM1 in the 4T1 cell line could impair
cellular defense, leading to ROS accumulation. TNF-alpha, as an inflammation mediator,
takes part in the increase of ROS in the cell with enzyme activation. The
accumulation of ROS caused the cell to die. However, not in all cases, ROS levels can induce
apoptosis. When ROS levels are not high enough, cancer cells actually
experience accelerated proliferation which has a negative impact on the
patient's prognosis. Objective:
Study the effect of knockout gen GSTM1 through inflammatory
mediator mRNA TNF-alpha in the cell line 4T1. Method:
Two 4T1 cell line subjects will be used in this study,
including 4T1 cell lines with GSTM1 knockout and GSTM1 wild type. The TNF-alpha
mRNA then be extracted to become cDNA. Afterward, PCR and electrophoresis are done
to observe the expression of TNF-alpha in each subject. Result:
The PCR product of TNF-alpha under the condition GSTM1 wild
type and knockout was not expressed in electrophoretic gel analysis. Conclusion: The inflammatory cytokine
TNF-alpha was not expressed in the 4T1 cell line, both wild type and knockout because
there was an error in PCR process—unsuitable annealing temperature. Keywords: TNBC, GSTM1, knockout, 4T1,
TNF-alpha
Kata Kunci : TNBC, GSTM1, knockout, 4T1, TNF-alpha