Derajat Urbanisasi di Kabupaten Karawang dan Pengaruhnya Terhadap Dinamika Lahan Pertanian
Ach. Firyal Wijdani, Dr. Andri Kurniawan, S.Si., M.Si. ; Dr. Sigit Heru Murti BS., S.Si., M.Si.
2024 | Tesis | S2 Geografi
Karawang merupakan bagian dari konurbasi
Jakarta-Bandung yang merupakan penghasil beras terbesar di sana. Hal ini
menjadikan Karawang menarik untuk diteliti. Penelitian ini mempunyai tiga
tujuan yaitu:1.
untuk mengetahui derajat urbanisasi di Kabupaten Karawang di masa lalu, masa
kini, dan masa yang akan datang; 2. untuk menganalisis pengaruh derajat
urbanisasi terhadap dinamika lahan pertanian di Kabupaten Karawang; dan 3.
menganalisis kesesuaian proyeksi penggunaan lahan terhadap Rencana Tata Ruang
Wilayah, khususnya pada kawasan pertanian di Kabupaten Karawang.
Klasifikasi derajat urbanisasi menggunakan
klasifikasi level 2 oleh European Union dengan menggunakan data luas
wilayah terbangun dan jumlah penduduk. Luas terbangun diekstraksi dari data tutupan
lahan yang diklasifikasikan menggunakan citra Landsat dengan klasifikasi Support Vector Machine. Untuk mengetahui
korelasinya digunakan regresi data panel, sedangkan untuk mengetahui kesesuaian proyeksi penggunaan lahan terhadap Rencana
Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Karawang dilakukan dengan membandingkan tutupan lahan
hasil proyeksi tahun 2030 di Kabupaten Karawang dengan peta pola ruang
Kabupaten Karawang tahun 2011-2031.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Karawang didominasi oleh kelas Suburban atau Peri-Urban dan sebagian kecil merupakan kelas Low-density Rural. Namun perubahan derajat urbanisasi lebih banyak
terjadi di wilayah tengah, banyak yang berubah menjadi Pusat Perkotaan setelah
tahun 2000. Berdasarkan data perubahan tutupan lahan, terdapat dinamika
persawahan di Karawang. Peningkatan terjadi antara tahun 1990 hingga tahun
2000, kemudian terus menurun setelahnya. Hasil perhitungan regresi data panel menunjukkan
bahwa tidak terdapat korelasi antara perubahan derajat urbanisasi dengan
dinamika persawahan di Karawang yang berarti bahwa ada atau tidaknya perubahan derajat
urbanisasi di Kabupaten Karawang tidak mempengaruhi berkurang atau bertambahnya
lahan sawah yang ada di sana. Hasil proyeksi penggunaan
lahan tahun 2030 menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang paling signifikan perubahannya
dibandingkan tahun 2020 adalah pada penggunaan lahan terbangun. Lahan terbangun
berubah cukup signifikan utamanya pada Kecamatan Telukjambe Barat, Ciampel, dan
Cikampek. Selain itu pada Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru banyak penggunaan
lahan berupa hutan dan kebun yang berubah menjadi lahan terbangun. Sementara
itu pada wilayah utara, penggunaan lahan dari tahun 2030 dan 2040 tidak
mengalami perubahan yang cukup signifikan. Hasil analisis proyeksi penggunaan
lahan tahun 2030 dan Rencana Tata Ruang Wilayah menunjukkan bahwa sebagian
besar wilayah Kabupaten Karawang masuk dalam kategori diizinkan yaitu sebesar
74,3%, diizinkan
bersyarat sebesar 15,6 %, dan dilarang sebesar 3,6%.
Karawang is
part of the Jakarta-Bandung conurbation which is the largest rice producer
there. This makes Karawang interesting to research. This research has three
objectives, namely: 1. to determine the degree of urbanization in Karawang
Regency in the past, present, and future; 2. to analyze the influence of the
degree of urbanization on the dynamics of agricultural land in Karawang
Regency; and 3. analyze the suitability of land use projections to the Regional
Spatial Planning Plan, especially in agricultural area in Karawang Regency.
Classification
of the degree of urbanization uses level 2 classification by the European Union
using data on the area of built-up areas and population. The built-up area is
extracted from land cover data and classified using Landsat images with Support
Vector Machine classification. To find out the correlation, panel data
regression was used, while to find out the suitability of land use projections
to the Regional Spatial Plan in Karawang Regency by comparing land cover from
projections for 2030 in Karawang Regency with the spatial pattern map of
Karawang Regency for 2011-2031.
The research
results show that Karawang is dominated by the Suburban or Peri-Urban class,
and a small portion is the Low-density Rural class. However, changes in the
degree of urbanization occurred more in the central region, many of which
turned into urban centers after 2000. Based on land cover change data, there
are dynamics of rice fields in Karawang. The increase occurred between 1990 and
2000, then declined after that. The results of panel data regression
calculations show that there is no correlation between changes in the degree of
urbanization and the dynamics of rice fields in Karawang, which means that
whether there is a change in the degree of urbanization in Karawang Regency
does not affect the decrease or increase in rice fields there. The results of
land use projections for 2030 show that the most significant change in land use
compared to 2020 is the use of built-up land. Built-up land has changed
significantly, especially in West Telukjambe, Ciampel and Cikampek Districts.
Apart from that, in Pangkalan and Tegalwaru sub-districts, much land use in the
form of forests and gardens has changed to built-up land. Meanwhile, in the
northern region, land use from 2030 and 2040 will not experience significant
changes. The analysis of 2030 land use projections and regional spatial plans
shows that most of the Karawang Regency area falls into the permitted category,
namely 74.3%, conditionally permitted at 15.6%, and prohibited at 3.6%.
Kata Kunci : Kabupaten Karawang, Derajat Urbanisasi, Support Vector Machine (SVM), European Union.