Laporkan Masalah

Analisis Kebutuhan Edukasi Kesehatan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang: Studi Kualitatif

Tsania Nurjihan Tsaqiba, Dr. Dra Retna Siwi Padmawati, MA; Dr. dr. Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan serius yang salah satu terapinya menggunakan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) sebagai pengganti ginjal. Fakta kasus terapi CAPD di RSUD Dr. Saiful Anwar menurun setiap tahunnya dikarenakan kematian. Hal ini menunjukkan bahwa, masih banyak pasien PGK dengan terapi CAPD yang masih belum dapat memaksimalkan hasil. Oleh karena itu, diperlukan edukasi kesehatan tambahan bagi pasien. Terkait hal tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan mendeskripsikan kebutuhan program edukasi kesehatan bagi pasien PGK yang menjalani terapi CAPD di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Metode: Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan case study. Penelitian ini akan menggali lebih lanjut mengenai kebutuhan edukasi kesehatan, media, konten dan metode edukasi kesehatan untuk pasienulan data dilakukan dengan wawancara mendalam serta observasi pada 18 informan. Analisis data pada penelitian ini mengadopsi metode Miles & Huberman. Penelitian ini akan menggali lebih lanjut mengenai kebutuhan edukasi kesehatan, media, konten dan metode edukasi kesehatan untuk pasien CAPD.

Hasil: Bedasarkan hasil dari 12 informan utama didapatkan bahwa pasien PGK dengan terapi CAPD di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang umumnya menderita PGK akibat hipertensi dan dehidrasi berat dengan gejala seperti mual, muntah, dan berat badan turun. Ketika didiagnosis, pasien PGK merasa down dan tidak dapat menerima keadaan. Pasien CAPD membutuhkan media pendukung edukasi kesehatan berupa media video dengan tambahan subtitle dan selebaran yang berisi konten jenis terapi PGK baru, aspek-aspek psikologis, vitamin dan obat-obatan untuk pasien CAPD, menjaga kesehatan kulit dan tulang serta pola hidup meliputi aktivitas fisik. Penyampaian edukasi kesehatan dapat dilakukan dengan metode kelompok, individu dan massa dengan strategi sharing bersama pasien.

Kesimpulan: Pasien PGK dengan terapi CAPD memiliki persepsi positif dan membutuhkan adanya kegiatan edukasi kesehatan tambahan secara rutin dalam waktu 1 hingga 6 bulan. Tambahan edukasi kesehatan dapat menggunakan media pendukung video dan selebaran dengan konten mengenai jenis terapi PGK baru, aspek-aspek psikologis, vitamin dan obat-obatan untuk pasien CAPD dan menjaga kesehatan kulit dan tulang melalui penyampaian metode kelompok, individu maupun massa.

Background: Chronic kidney disease  (CKD) is a serious health problem whose therapy uses Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) as a substitute for the kidneys. The fact that cases of CAPD therapy at Dr. Saiful Anwar Hospital decrease every year due to death. This shows that there are still many CKD patients with CAPD therapy who are still unable to maximize results. Therefore, additional health education is needed for patients. Related to this, a study was conducted to describe the need for health education programs for CKD patients undergoing CAPD therapy at Dr. Saiful Anwar Hospital Malang.

Methods: This qualitative research uses a case study approach. The informant in this study was a CKD patient with CAPD therapy. The selection of participants was carried out by purposive sampling and data collection was carried out by in-depth interviews and observations on 18 informants. Data analysis in this study adopted the method of Miles & Huberman. This study will explore further health education needs, media, content, and health education methods for CAPD patients.

Results: Based on the results of 12 main informants, it was found that CKD patients with CAPD therapy at Dr. Saiful Anwar Hospital Malang generally suffer from CKD due to hypertension and severe dehydration with symptoms such as nausea, vomiting, and weight loss. When diagnosed, CKD patients feel down and cannot accept the situation. CAPD patients need health education support media in the form of video media with additional subtitles and leaflets containing content on new types of CKD therapy, psychological aspects, vitamins and medicines for CAPD patients, maintaining healthy skin and bones, and lifestyle including physical activity. The delivery of health education can be done by group, individual, and mass methods with sharing strategies with patients.

Conclusions: CKD patients with CAPD therapy have a positive perception and require additional health education activities regularly within 1 to 6 months. Additional health education can use video support media and leaflets with content on new types of CKD therapy, psychological aspects, vitamins and drugs for CAPD patients, and maintaining healthy skin and bones through the delivery of group, individual, and mass methods.

Kata Kunci : PGK, CAPD, edukasi kesehatan

  1. S2-2024-490648-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490648-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490648-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490648-title.pdf