Pengetahuan Dokter Kesehatan Kerja Tentang Keberadaan Kode Etik Kesehatan Kerja Dan Persepsinya Terhadap Dilema Etik Kerahasiaan Pasien
MOCHAMAD ARIF AMININ, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D.; Dr. CB. Kusmaryanto, SCJ
2023 | Tesis | MAGISTER BIOETIKA
Latar Belakang: Dokter kesehatan kerja (kesja) memiliki hubungan yang kompleks dengan karyawan dan majikan (adanya loyalitas ganda), yang dapat menimbulkan berbagai konflik etika. Di antara berbagai masalah etika terkait kesehatan kerja adalah dilema etik kerahasiaan pasien. Beberapa kode etik telah dibuat oleh organisasi profesional kesehatan kerja, dan memberikan panduan tentang apa yang dianggap benar atau salah dalam praktik kesja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dokter kesja tentang keberadaan kode etik kesehatan kerja dan bagaimana persepsi mereka mengenai dilema etik kerahasiaan pasien/pekerja.
Metode: Penelitian survei ini menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada 111 dokter kesehatan kerja anggota Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI). Jawaban terhadap setiap pertanyaan (karakteristik demografis, identifikasi dilema etika kerahasiaan, pengetahuan terhadap keberadaan kode etik kesja, dan persepsi menghadapi dilema etika kerahasiaan) dianalisis dengan statistik deskriptif dan regresi logistik biner menggunakan SPSS 23.
Hasil: Respon jawaban kuesioner diterima dari 74 dokter kesehatan kerja (tingkat respons 66%). Sebagian besar responden pernah mengalami konflik etika kerahasiaan dan merasa perlunya panduan dari kode etik. Namun hanya 36% responden yang mengacu pada kode etik ketika menghadapi dilema etika. Lebih dari 40?ri total responden tidak mengetahui keberadaan kode etik internasional (ICOH) dan lebih dari 25% tidak mengetahui keberadaan kode etik lokal (IDKI). Sekitar 55% responden memiliki persepsi yang baik terhadap dilema etik kerahasiaan pasien. Pernah pelatihan etika kedokteran dan mengetahui keberadaan kode etik merupakan faktor signifikan yang berhubungan dengan persepsi baik terhadap dilema etik kerahasiaan pasien (sig. <0>
Kesimpulan: Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa dokter kesehatan kerja kurang mengetahui keberadaan kode etik dan kurang memiliki persepsi yang baik terhadap dilema etik kerahasiaan pasien. Memberikan pelatihan etika kedokteran secara berkesinambungan dan sosialisasi kode etik bagi dokter kesehatan kerja direkomendasikan untuk meningkatkan kompetensi terhadap etika kerahasiaan pasien.
Kata kunci: Kode etik, Dilema etik, Kerahasiaan pasien, Dokter Kesehatan Kerja, Loyalitas ganda
Background: Occupational physicians (OPs) have complex relationships with employees and employers (dual loyalty), which can lead to variable ethical conflicts. Among the various ethical issues related to OPs is confidentiality dilemma. Some ethical codes have been produced by professional societies and organizations for OPs, and provide guidance on what is considered right or wrong in terms of practice. The aim of the present survey was to investigate awareness of Indonesian OPs to ethical codes existence and their perception regarding confidentiality dilemma.
Methods: A self-administered questionnaire was sent to 111 OPs members of the Indonesian Association of Occupational Health Physicians (IDKI). The responses to each question (demographic characteristic, identification ethical dilemma of confidentiality, recognition of various ethical codes for OPs, and perceptions of facing ethical dilemmas of confidentiality) were analyzed descriptive and binary logistic regression statistic using SPSS 23.
Results: Responses were received from 74 OPs (response rate 66%). Most participants had experienced ethical conflicts of confidentiality and felt the need guidance from ethical codes. But only 36% of the participants referred to the ethical code when faced with ethical dilemma. Over 40% of total participants were unaware of the international ethical code (ICOH) and over 25% were unaware of the local ethical code (IDKI). About 55% participants had favorable perception toward patient confidentiality. Taking training on medical ethics and had ethical codes awareness were significant factors associated with favorable perception toward patient confidentiality (sig. <0>.
Conclusions: The findings of this study revealed that occupational physician have a limited awareness of ethical codes and favorable perception towards patient confidentiality. Providing a continuing medical ethics training and socialization of ethical codes for occupational physician recommended to enhance competency towards patient confidentiality.
Keywords: Ethical Code, Ethical dilemma, Confidentiality, Occupational physician, Dual loyalty
Kata Kunci : Kode etik, Dilema etik, Kerahasiaan pasien, Dokter Kesehatan Kerja, Loyalitas ganda