Laporkan Masalah

Sustainable Living Practice among Urban Women in Java: The Role of Religion in Environmentalism in Everyday Life

June Cahyaningtyas, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum.; DEA., Dicky Sofjan, MPP., M.A., Ph.D.

2024 | Disertasi | S3 INTER-RELIGIOUS STUDIES

Studi ini mencoba untuk mencari tahu peran agama dalam mendorong aktivisme lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Memfokuskan analisis pada kehidupan perempuan perkotaan di Indonesia, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana isu-isu lingkungan yang telah ditangani di tingkat rumah tangga dapat menjangkau publik, dan bagaimana agama mengambil bagian dari proses ini. Tujuan ini dicapai dengan mencoba membangun hubungan dengan perempuan perkotaan yang telah menerapkan pola hidup berkelanjutan sebelum pandemi Covid-19 terjadi dan menggali pengalaman melalui pelibatan secara aktif.

Tujuan dari penelitian ini adalah (i) menentukan jenis masalah lingkungan yang dihadapi informan dalam kehidupan sehari-hari, (ii) mencari tahu bagaimana interaksi mereka dengan aktivisme lingkungan dalam kehidupan sehari-hari mempengaruhi kedekatan mereka pada agama, dan (iii) menilai hubungan antara agama dan aktivisme lingkungan dalam kehidupan sehari-hari secara pedagogis dan politis. Tujuan ini dicapai dengan membandingkan temuan dari penelitian lapangan dengan pembacaan Tim Ingold dan Hannah Arendt, yang sebelumnya dikutip Sherilyn MacGregor dalam makalahnya tentang titik balik gerakan lingkungan sehari-hari.

Studi ini menemukan bahwa para informan, melalui kerja perawatan, telah mencoba mengatasi masalah sampah akibat konsumsi rumah tangga jauh sebelum pandemi Covid-19, yang kemudian berkembang menjadi beberapa tindakan tambahan yang relevan setelah pandemi terjadi, termasuk kegiatan kerajinan dan berkebun. Sementara teknologi telah memfasilitasi akses mereka pada wacana dan praktik kehidupan berkelanjutan, fungsinya sendiri berhenti sebagai media informasi dan konektivitas. Mengesampingkan teknologi, upaya para informan mengartikulasikan masa lalu dan masa depan melalui pengalaman aktif di masa kini telah menyediakan cara untuk menghadapi masalah lingkungan sehari-hari di dalam rumah tangga, membantu mereka merefleksikan diri mereka di dunia, dan hubungan yang mereka miliki dengan Tuhan dan makhluk lainnya. Pengalaman ini, pada gilirannya, memberi para informan gagasan yang lebih berakar tentang peran mereka di dunia dan, dengan demikian, mengarahkan mereka untuk menemukan cara untuk melaksanakan tanggung jawab pribadinya melalui kehidupan diri dan korespondensi dengan dunia.

The study attempts to seek the role of religion in environmentalism in everyday life. Focusing the analysis on the life of urban women in Indonesia, this study intends to find out how environmental issues that has been addressed in the household levels could reach out into the public, and how religion takes part in this process. The objective is carried out by building relationship with urban women who have implemented sustainable living practices prior to the Covid-19 pandemic and extracting information from their actively engaging experience.

The purpose of this study was (i) to determine the types of environmental issues that the informants deal with in daily basis, (ii) to seek whether their interaction with environmentalism in daily basis influences their observance to religion, and (iii) to assess the relationship between religion and environmentalism on pedagogical and political level. This goal is accomplished by contrasting the findings from the fieldwork with readings of Tim Ingold and Hannah Arendt, which Sherilyn MacGregor had previously cited in her paper on the everyday turn to environmentalism.

The study found that the informants, through carework, have addressed the waste problem resulting from household consumption long before the Covid-19 pandemic, which have then developed into cognate actions after the pandemic, including crafting and food growing activities. While technology has facilitated their accesses to sustainable living discourses and practices, its own function ceases as a medium of information and connectivity. Putting technology aside, it is by articulating the past and future in active present that the informants have enabled them find solutions to household environmental problems and reflected on their place in the world and the relations they have with God and other non-humans. This experience, in turn, grants the informants with a more rooted idea of her role in the world and, thus, leading them to find ways to effectuate her personal responsibility to attend to and to draw into correspondence with the world.

Kata Kunci : religion, environmentalism in everyday life, sustainable living practice, responsibility, correspondence

  1. S3-2024-420498-abstract.pdf  
  2. S3-2024-420498-bibliography.pdf  
  3. S3-2024-420498-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2024-420498-title.pdf