Keterpaduan Penataan Jalur Pejalan Kaki di Jl. Urip Sumoharjo dan Jl. Prof. Herman Yohanes Yogyakarta
Mustika Hari Safitri, Dr. Ir. Dewanti, M.S. ; Prof. Ir. Sigit Priyanto, M.Sc., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Mag. S. & T.Transportasi
Jalur pejalan kaki pada Kawasan Jl. Urip Sumoharjo dan Jl. Prof. Herman Yohanes saat ini beralih dari fungsi yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki akan tetapi justru menjadi penataan ruang parkir, area dagang bagi pedagang kaki lima / pedagang lainnya serta beberapa penataan fasilitas pejalan kaki yang menutupi jalur. Dengan kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa penataan lingkungan jalur pejalan kaki belum baik, terlebih mengenai prasarana pejalan kaki banyak yang sudah rusak dan sarana yang ada juga belum lengkap. Atas permasalahan tersebut aksesibilitas antar kawasan juga dipertanyakan. Dalam PM PUPR 02/SE/M/2018 disebutkan bahwa perencanaan jalur pejalan kaki sekurang-kurangnya harus memenuhi tiga aspek keterpaduan yaitu penataan lingkungan, sistem transportasi, dan aksesilibitas antar kawasan. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui keterpaduan penataan jalur pejalan kaki dengan aspek penataan lingkungan, sistem transportasi dan aksesibilitas antar kawasan dan juga survey penyebaran kuesioner kepada pejalan kaki untuk mengetahui persepsi pengguna terkait keterpaduan penataan jalur pejalan kaki dilihat dari aspek keamanan, kenyamanan, keselamatan dan keindahan jalur pedestrian dan sekaligus merumuskan rekomendasi desain penataan jalur pejalan kaki yang terpadu.
Metode analisis yang digunakan yaitu metode campuran kualitatif dan kuantitatif serta teknik analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk mengetahui kondisi eksisting keterpaduan penataan jalur pejalan kaki dan analisis skoring untuk mengetahui persepsi pejalan kaki. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder, untuk data primer yang dikumpulkan ialah data kondisi eksisting jalur pejalan kaki, persepsi pengguna terkait keterpaduan penataan jalur pejalan kaki dan rekomendasi desain penataan jalur pejalan kaki yang terpadu serta untuk data sekunder yang dikumpulkan adalah data-data terkait undang-undang atau peraturan yang berlaku terkait jalur pejalan kaki dan juga buku/jurnal/artikel terkait. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini untuk kedua lokasi adalah 96 responden dan pengambilan sampelnya menggunakan rumus bernoulli dengan teknik accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan pada kedua lokasi penataan jalur pejalan kaki nya belum terpadu dengan penataan lingkungan, sistem transportasi, dan aksesibilitas antar Kawasan. Persepsi responden dengan aspek keamanan, kenyamanan, keselamatan dan keindahan jalur di Jl. Urip Sumoharjo ini diperoleh 3 aspek dengan kriteria tidak baik dan 1 aspek dengan kriteria baik, kriteria tidak baik tersebut adalah aspek keamanan, kenyamanan dan keselamatan, serta kriteria baik tersebut adalah aspek keindahan jalur. Sedangkan di Jl. Prof. Herman Yohanes diperoleh 3 aspek dengan kriteria baik dan 1 aspek dengan kriteria tidak baik, kriteria baik tersebut adalah aspek kenyamanan, keselamatan, dan keindahan jalur serta kriteria tidak baik tersebut adalah aspek keamanan. serta direkomendasikan desain untuk penataan jalur pejalan kaki yang terpadu dengan penataan lingkungan, sistem transportasi dan aksesibilitas antar Kawasan seperti perbaikan jalur yang tidak rata, perbaikan untuk jalur yang terputus, penyediaan ramp, penataan ulang jalur hijau, penyediaan zebra cross dilengkapi pelican cross, penyediaan lampu penerangan, tempat duduk, tempat sampah, dan juga rambu, penambahan dan perbaikan halte/shelter, serta pembangunan ruang gedung baru yang disediakan untuk PKL dan juga parkir..
Kata Kunci : Keterpaduan, Pejalan Kaki, Jalur Pejalan Kaki, Penataan Jalur Pejalan Kaki.
Pedestrian path in the Jl. Urip Sumoharjo and Jl. Prof. Herman Yohanes is currently switching from a function that should be used for pedestrians but instead is arranging parking spaces, trading areas for street vendors/other traders as well as several arrangements for pedestrian facilities covering the paths. With these conditions, it can be said that the environmental management of pedestrian routes is not good, especially regarding pedestrian infrastructure, much of which has been damaged and the existing facilities are also incomplete. Due to this problem, accessibility between regions is also questioned. In PM PUPR 02/SE/M/2018 it is stated that pedestrian route planning must at least fulfill three aspects of integration, namely environmental planning, transportation systems, and accessibility between areas. Therefore, it is necessary to carry out research to determine the integration of the pedestrian route arrangement with aspects of environmental planning, transportation systems and accessibility between regions and also a survey to distribute questionnaires to pedestrians to determine user perceptions regarding the integration of the pedestrian route arrangement in terms of security, comfort and safety. and the beauty of pedestrian paths and at the same time formulate design recommendations for integrated pedestrian path arrangements. The analytical method used is a mixture of qualitative and quantitative methods and the analysis technique used is descriptive analysis to determine the existing condition of the integration of pedestrian path arrangements and scoring analysis to determine pedestrian perceptions. Data collection uses primary data and secondary data, for primary data collected is data on the condition of existing pedestrian paths, user perceptions regarding the integration of pedestrian path arrangements and recommendations for the design of integrated pedestrian path arrangements and for secondary data collected is related data applicable laws or regulations regarding pedestrian paths and also related books/journals/articles. The number of respondents used in this research for both locations was 96 respondents and the sample was taken using the Bernoulli formula with accidental sampling technique.. The results of the research show that in both locations the arrangement of pedestrian routes has not been integrated with the environmental arrangement, transportation system and accessibility between areas. Respondents' perceptions regarding aspects of security, comfort, safety and beauty of the route on Jl. Urip Sumoharjo obtained 3 aspects with bad criteria and 1 aspect with good criteria, the bad criteria were aspects of security, comfort and safety, and the good criteria were aspects of the beauty of the route. Meanwhile on Jl. Prof. Herman Yohanes obtained 3 aspects with good criteria and 1 aspect with bad criteria, the good criteria were aspects of comfort, safety and beauty of the route and the bad criteria were security aspects. and recommended designs for the arrangement of pedestrian paths that are integrated with environmental planning, transportation systems and accessibility between areas, such as repairing uneven paths, repairing broken paths, providing ramps, rearranging green lanes, providing zebra crossings equipped with pelican crosses, providing lights. lighting, seating, trash cans and signs, additions and improvements to bus stops/shelters, as well as construction of new building space provided for street vendors and parking. Keywords: Integration, Pedestrians, Pedestrian Paths, Pedestrian Path Arrangement.
Kata Kunci : Keterpaduan, Pejalan Kaki, Jalur Pejalan Kaki, Penataan Jalur Pejalan Kaki