Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Aktivitas Fisik pada Ibu Hamil di Yogyakarta
JANADA AULIA RACHMI, dr. Fitriana Murriya Ekawati, MPHC., Sp.KKLP., Ph.D; dr. Rakhmat Ari Wibowo, M.Sc.
2023 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Aktivitas fisik adalah semua gerakan yang menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi energi. Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil, seperti mengurangi risiko terjadinya diabetes gestasional, kelahiran prematur, serta penurunan tingkat stress dan depresi. Ibu hamil dianjurkan melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit setiap minggunya dengan intensitas sedang. Walaupun aktivitas fisik memiliki banyak manfaat, persentase aktivitas fisik pada ibu hamil masih tergolong rendah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat aktivitas fisik pada ibu hamil, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Faktor-faktor ini dapat dikelompokkan menjadi tiga grup, yaitu intrapersonal, interpersonal, dan lingkungan menurut model socialecological.
Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat aktivitas fisik pada ibu hamil di Yogyakarta.
Metode: Penelitian dilakukan pada Oktober 2022 – Februari 2023 menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Data diambil dengan wawancara mendalam semi terstruktur kepada 24 ibu hamil dari lima Puskesmas di Yogyakarta via telepon WhatsApp®. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel konvenien. Data dianalisis dengan metode analisis tematik.
Hasil: Sebanyak 24 ibu hamil berhasil diwawancara dan dianalisis datanya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat aktivitas fisik pada ibu hamil di Yogyakarta masih tergolong rendah. Hanya sebagian kecil responden yang mengaku rutin beraktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dilakukan cukup beragam jenisnya mulai dari melakukan pekerjaan rumah hingga berjalan. Faktor pendukung terbesar ibu hamil dalam beraktivitas fisik adalah keinginan kelancaran proses persalinan, menjaga kesehatan ibu dan janin, serta ditemani ketika berolahraga. Sementara itu, faktor penghambat terbesar berupa kekhawatiran terhadap kondisi kehamilan, kurangnya informasi, dan keterbatasan sarana dan prasarana.
Kesimpulan: Aktivitas fisik yang dilakukan ibu hamil di Yogyakarta cukup beragam jenisnya tetapi masih tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Faktor-faktor ini dapat dikelompokkan menjadi tiga grup, yaitu intrapersonal, interpersonal, dan lingkungan menurut model social-ecological. Faktor pendukung terbesar yaitu ditemani ketika berolahraga. Sementara itu, faktor penghambat terbesar yaitu berupa kurangnya informasi.
Background: Physical activity is any movement that causes an increase in energy consumption. Physical activity has many benefits for pregnant women, such as reducing the risk of gestational diabetes, premature birth, and reducing levels of stress and depression. Pregnant women are recommended to do at least 150 minutes per week of moderate intensity physical activity. Even though physical activity has many benefits, the percentage of physical activity in pregnant women is relatively low. There are several enablers and barriers that impact on the level of physical activity in pregnant women. These factors can be grouped into three groups according to the social-ecological model: intrapersonal, interpersonal, and environmental.
Objective: To determine the factors that influence the level of physical activity in pregnant women in Yogyakarta
Methods: This research was conducted in October 2022 to February 2023 using qualitative methods with a pragmatic approach. Data was taken using in-depthsemi-structured interviews with 24 pregnant women from five primary care clinics in Yogyakarta via WhatsApp® telephone. Sampling was carried out using convenience sampling technique. Data were analyzed using thematic analysis method.
Results: A total of 24 pregnant women were interviewed and had their data analyzed. From the research results, it was found that the level of physical activity among pregnant women in Yogyakarta is relatively low. Only a small percentage of respondents admitted to regularly doing physical activity. The types of physical activity are quite varied, from doing housework to walking. The biggest enablers for pregnant women in physical activity are desire for a good process of giving birth, maintaining the health of mother and fetus, and being accompanied when exercising. Meanwhile, the biggest barriers are concerns about pregnancy conditions, lack of information, and limited facilities and infrastructure.
Conclusion: The types of physical activity in pregnant women in Yogyakarta are quite varied but still relatively low. This condition is influenced by several enablers and barriers. These factors can be grouped into three groups according to the socialecological model: intrapersonal, interpersonal, and environmental. The biggest enabler is being accompanied when exercising. Meanwhile, the biggest barrier is lack of information.
Kata Kunci : Aktivitas fisik, Ibu hamil, Pendukung, Penghambat, Model social-ecological