Laporkan Masalah

Senyawa Antioksidan Pada Puree FICUS CARICA Sebagai Penghambat Stres Oksidatif Dan Inflamasi Pada Jaringan Paru Tikus SPRAGUE DAWLEY Akibat Kondisi Hipoksia Intermiten Kronis

Dini Anggraini, dr. Andreanyta Meliala, Ph.D;dr. Siswanto, Sp.P(K)Onk

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Latar Belakang: Hipoksia merupakan suatu kondisi ketika pasokan oksigen seluler berkurang sehingga kebutuhan tidak terpenuhi. Kondisi hipoksia yang berulang-ulang memicu stres oksidatif berlebihan dan inflamasi, serta diikuti dengan aktivasi respon homeostatik oleh antioksidan secara enzimatis maupun non-enzimatis. Ficus carica yang kaya antioksidan diduga mampu menekan stres oksidatif dan inflamasi akibat induksi hipoksia intermiten kronis (HIK). Penelitian ini secara khusus menguji fenomena yang terjadi pada jaringan paru.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek positif pemberian puree Ficus carica (PFC) terhadap kadar Malondialdehyde (MDA), Superoxide Dismutase (SOD), rasio SOD/MDA, Platelet Lymphocyte Ratio (PLR) dan Tumor Necrosis Factor-? (TNF-?) pada jaringan paru akibat induksi HIK.
Metode: Penelitian ini adalah jenis eksperimental dengan rancangan pre-posttest control dan post control menggunakan 30 ekor tikus Sprague Dawley yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu: kontrol netral (K), positif (HRE), negatif (HR), serta 3 kelompok intervensi PFC dengan dosis yang berbeda masing-masing 1,25, 2,5, 5,0 mL/200grBB/hari (HRF-1,25, HRF-2,50, dan HRF-5,0). Subjek diinduksi HIK dengan siklus hipoksia 4 jam/hari dan reoksigenasi 20 jam selama 30 hari. Kadar MDA, SOD dan TNF-? homogenat paru diukur menggunakan ELISA, kadar PLR darah diukur menggunakan Hematology analyzer.
Hasil: Perbedaan yang signifikan ditemukan pada kadar MDA homogenat paru yang lebih rendah pada HRF-5,0 (0,39±0,19 ng/mL), kadar SOD homogenat paru lebih tinggi pada HRF-5,0 (3,02±1,04 ng/mL), SOD/MDA lebih tinggi pada HRF-5,0 (7,91±1,11 ng/mL), dan kadar TNF-? homogenat paru lebih rendah pada kelompok HRF-5,0 (25,37±0,561 ng/mL) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Kadar PLR darah menunjukkan adanya perbedaan rerata yang lebih rendah pada kelompok HRF-5,0 (50,01±17,31 ng/mL) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan potensi PFC dalam menekan stres oksidatif dan inflamasi pada paru tikus yang diinduksi HIK.

Background: Hypoxia is a condition of reduced thus lack of cellular oxygen supply. Repeated hypoxic conditions trigger excessive oxidative stress and inflammation, followed by activation of the homeostatic response through enzymatic and non-enzymatic antioxidants. Ficus carica is a fruit rich in antioxidants, thus may be predicted effectively suppress the oxidative stress and inflammation caused by induced chronic intermittent hypoxia (CIH). This study investigates the similar phenomena in the lung tissue.

Aim: To investigate the potential benefits of administering puree Ficus carica (PFC) amongst Sprague Dawley (SD) rats with CIH induction and its effect on the levels of Malondialdehyde (MDA), Superoxide Dismutase (SOD), SOD/MDA ratio, Platelet Lymphocyte Ratio (PLR), and Tumor Necrosis Factor-? (TNF-?).

Methods: This is an experimental design with a pre-posttest control and post-control. Thirty SD rats divided into six groups: neutral control (K), positive control given vitamin E (HRE), negative control (HR), and three PFC intervention groups with different doses 1.25, 2.5, 5.0 mL/200gBw/day respectively (HRF-1.25, HRF-2.50, and HRF-5.0). Except neutral control group, rats were on CIH with a cycle of four hours of hypoxia/day and 20 hours of reoxygenation for 30 days. ELISA method was used to measure MDA, SOD, and TNF-? levels in lung homogenate, while a hematology analyzer was used to measure blood PLR levels.

Results: The study found significant differences in lung homogenate levels between the HRF-5.0 and negative control groups. The MDA levels were lower (0.39±0.19 ng/mL) and SOD levels were higher (3.02±1.04 ng/mL) in the HRF-5.0 group compared to HR. The SOD/MDA ratio was higher (7.91±1.11 ng/mL) and TNF-? levels were lower (25.37±0.561 ng/mL) in the HRF-5.0 group compared to HR. Lower blood PLR levels (50.01±17.31 ng/mL) was found in HRF-5.0 compared to HR.

Conclusion: This study demonstrated the beneficial effect of PFC to suppress the level of pulmonary oxidative stress and inflammation induced by CIH in SD rats.

Kata Kunci : Puree Ficus carica, hipoksia intermiten kronis, paru, stres oksidatif, inflamasi, MDA, SOD, PLR, TNF-?.

  1. S2-2024-489264-abstract.pdf  
  2. S2-2024-489264-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-489264-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-489264-title.pdf