IDENTIFIKASI KUALITAS PERMUKIMAN MENGGUNAKAN CITRA PLEIADES 1A DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK TAHUN 2020 DI KECAMATAN BANGUNTAPAN
Annisa Meira Nurfauziah, Dr. Iswari Nur Hidayati, S.Si., M.Sc.
2024 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH
Banyaknya aktivitas yang memusat di wilayah kota mengakibatkan kepadatan penduduk yang semakin meningkat pada setiap tahunnya sehingga berdampak pada kebutuhan lahan untuk permukiman. Hal ini dapat terjadi di wilayah pinggiran kota. Pembangunan permukiman secara besar-besaran dapat menyebabkan alih fungsi lahan yang tidak seharusnya sehingga dapat berpengaruh terhadap kualitas permukiman itu sendiri. Selain itu, masalah kualitas permukiman juga dapat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi penduduk. Kualitas permukiman dapat dikaji dengan memanfaatkan penginderaan jauh dan dianalisis apakah memiliki hubungan terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk (pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan). Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Memetakan kualitas permukiman di Kecamatan Banguntapan dan 2) Mengkaji hubungan tingkat kualitas permukiman dengan kondisi sosial ekonomi penduduk di Kecamatan Banguntapan.
Pemetaan kualitas permukiman dilakukan menggunakan citra Pleiades 1A dengan metode interpretasi visual. Setelah itu dilakukan analisis korelasi untuk mengetahui hubungan kualitas permukiman dengan kondisi sosial ekonomi. Hasil pertama dari pemetaan menunjukkan bahwa terdapat tiga kondisi kualitas permukiman di Kecamatan Banguntapan, yaitu baik, sedang, dan buruk. Sebagian besar kualitas permukiman di Kecamatan Banguntapan tergolong sedang. Hanya saja terdapat sebagian kecil wilayah yang perlu perhatian lebih terkait masalah kualitas permukiman, seperti halnya di Kelurahan Jagalan dan sebagian Kelurahan Banguntapan. Kedua wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta sehingga mendapatkan lebih banyak pengaruh aktivitas perkotaan. Sebagian besar permukiman di Kecamatan Banguntapan dapat dikatakan termasuk kategori standar sehingga layak untuk dihuni. Hal ini sangat didukung oleh faktor sanitasi, kualitas air, dan tempat pembuangan sampah yang memadahi. Hasil kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara kualitas permukiman dengan kondisi sosial ekonomi penduduk.
Lots of activities concentrated in urban areas effects in population density increasing every year, which has an impact on the need for land for settlement. This can happen in sub-urban areas. Large-scale settlement development can cause inappropriate land conversion which can affect the quality of the settlement itself. Moreover, settlement quality problems can also be influenced by the socio-economic conditions of the population. The quality of settlements can be studied by utilizing remote sensing and analyzing whether it has a relationship with the socio-economic conditions of the population (education, employment, and income). The purpose of this research is 1) Mapping the quality of settlements in Banguntapan District and 2) Research the relationship between the settlement quality and the socio-economic conditions of the population in Banguntapan District.
Mapping the settlement environment quality was carried out using the visual interpretation method on Pleiades 1A imagery. After that, analysis was carried out to determine the relation between the quality of the settlement environment and socio-economic conditions. The first results of the mapping show that there are three conditions of settlement quality in Banguntapan District, namely good, medium and poor. Most of the quality of settlements in Banguntapan District is classified as medium. It's just that there is a small part of areas that need more attention regarding settlement quality issues, such as in Jagalan Village and parts of Banguntapan Village. These two areas directly border the city of Yogyakarta so they are more influenced by urban activities. Most of the settlements in Banguntapan District are in the standard category so they are suitable for habitation. This is supported by sanitation factors, water quality and good garbage dump. The second result shows that there is a weak relationship between the quality of settlements and the socio-economic conditions.
Kata Kunci : Kualitas Permukiman, Pleiades 1A, Hubungan, Kondisi Sosial Ekonomi, Kecamatan Banguntapan