Religion and Adaptation of Drowning Villages: A Study of Two Muslim Communities on The North Coast of Java

Siti Aliyuna Pratisti, Prof. Dr Heddy Shri Ahimsa-Putra; Dr. Zainal Abidin Bagir; Prof. Michael S. Northcott

2024 | Disertasi | S3 INTER-RELIGIOUS STUDIES

Penelitian ini membahas dimensi keagamaan dalam proses adaptasi lingkungan dua komunitas Muslim di pesisir utara Jawa saat menghadapi perubahan lingkungan yang ekstrim. Ketika dihadapkan pada kondisi tenggelam akibat abrasi pantai, banjir rob dan genangan yang sering terjadi, masyarakat merespons dengan strategi adaptasi pesisir (melindungi, mengakomodasi dan merelokasi). Dengan menggunakan agama dan adaptasi sebagai kerangka konseptual, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kontribusi agama dalam proses adaptasi dari sudut pandang komunitas Muslim. Dua komunitas Muslim dipilih berdasarkan peran agama sebagai faktor yang berkontribusi dalam strategi adaptif mereka: kasus pertama adalah komunitas Muslim di Bedono, Demak, Jawa Tengah, dan kasus kedua adalah komunitas Muslim di Pantai Bahagia, Bekasi, Jawa Barat. Wawancara, diskusi kelompok, dan observasi langsung digunakan sebagai metode penelitian untuk mengumpulkan data. Temuan menunjukkan bahwa di kedua komunitas tersebut, terdapat interpretasi dan praktik keagamaan yang berkontribusi terhadap proses adaptasi komunitas. Analisis lebih lanjut mengemukakan dua temuan utama. Pertama, kontribusi agama dalam proses adaptasi menunjukkan adanya dua jenis kontribusi, yaitu langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung terkait dengan proses coping masyarakat karena praktik keagamaan (seperti istighosah, air do’a, shalawat, dan dzkir) berperan penting dalam menghilangkan stres akibat krisis. Sedangkan kontribusi tidak langsung hadir dalam proses adaptasi jangka panjang masyarakat dan terkait dengan faktor lain yang berkontribusi terhadap adaptasi, terutama faktor ekonomi dan sosial. Kedua, penelitian ini juga mengeksplorasi keberagaman intra-religi dalam komunitas Muslim sebagai akibat dari dinamika komunitas dalam proses adaptasi. Temuan menunjukkan dua tren keberagaman antar agama, yaitu ketegangan akibat semakin ketatnya interpretasi Islam di Bedono dan kompromi terhadap perbedaan untuk mempertahankan jaringan ekonomi di Pantai Bahagia. Variasi interpretasi dan praktik keagamaan ini juga berkontribusi terhadap proses adaptasi di kedua komunitas Muslim terpilih. 

This research discusses religious dimensions in the environmental adaptation process of two Muslim communities on the northern coast of Java as they face extreme environmental change. Challenged by drowning conditions due to rapid coastal abrasion, regular tidal flooding, and inundation, communities respond with strategies of coastal adaptation (protect, accommodate, and relocate). By employing religion and adaptation as a conceptual frame, this research aims to explore the contribution of religion in adaptation process from Muslims’ perspectives. Two Muslim communities are selected as religion play as contributing factors in their adaptive strategies: the first case is the Muslim community in Bedono, Demak, Central Java, and the second is the Muslim community in Pantai Bahagia, Bekasi, West Java. Interviews, group discussions, and direct observation are applied as research methods for gathering data. Findings show that in both communities, there are religious interpretations and practices that contribute to communities’ adaptation process. The further analysis argues two main points. First, the exploration of religious contribution in adaptation process indicates two types of contribution, direct and indirect. A direct contribution is related to the communities’ coping process as religious practices (such as istighosah, blessed water, shalawat, and dzkir) play an important role in relieving stress due to the crisis. Indirect contribution is present in communities' long-term adaptation process as religious interpretation and practices intertwine with other contributing factors of adaptation, especially economic and social factors. Second, this research also explores intra-religious diversity in Muslim communities as a result of communities’ dynamics in adaptation process. Findings indicate two trends of intra-religious diversity–tension due to intensifying strict Muslim interpretation in Bedono and compromising differences to maintain economic trends in Pantai Bahagia. These varieties of religious interpretations and practices also contribute to adaptation process in both selected Muslim communities.

Kata Kunci : Religion and Adaptation, Coastal Adaptive Strategy, Intra-religious Diversity, Muslim Communities, North Coast of Java, Extreme Environmental Changes