Analisis Potensi Terjadinya Fraud Pengelolaan Dana Desa (Studi pada Desa Tersidilor Kabupaten Purworejo)
Riko Triawan Syahputra, Vogy Gautama Buanaputra, S.E., M.Sc., Ph.D., AFHEA
2024 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan
Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi terjadinya fraud pengelolaan dana desa di Kabupaten Purworejo khususnya Desa Tersidilor. Analisis tersebut berpedoman pada teori dan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan. Dari hasil analisis tersebut, kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara tatap muka dengan perangkat desa terkait sistem dan mekanisme pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana desa dan kendala apa yang dihadapi dalam menyusun pelaporan pertanggungjawaban tersebut secara akuntabel.
Metode Penelitian - Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui teknik wawancara semi terstruktur dan snowball kepada perangkat Desa Tersidilor yang terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, kepala urusan keuangan, kepala urusan perencanaan, kepala seksi kesejahteraan, anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa), ketua TPK (Tim Pelaksana Kegiatan), dan PLD (Pendamping Lokal Desa) Tersidilor. Data sekunder berupa dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan dana desa seperti Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, Laporan Hasil Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan Desa Tersidilor tahun 2022, Permendagri Nomor 47 Tahun 2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa, Peraturan Presiden Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Temuan - Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendorong potensi terjadinya fraud dalam pengelolaan dana desa di Desa Tersidilor yaitu dikarenakan adanya tekanan, kesempatan, rasionalisasi, dan kapabilitas. Dalam praktik pencegahan potensi terjadinya fraud pengelolaan dana desa, pemerintah desa telah melibatkan partisipasi masyarakat, melakukan pengeloaan dana desa secara transparan, dan pemilihan vendor sesuai regulasi. Namun masih terdapat beberapa hal hal yang berpotensi menimbulkan terjadinya fraud yaitu dikarenakan adanya keterbatasan SDM, perangkat desa tidak memahami regulasi, pemilihan tenaga kerja yang tidak kompeten, lemahnya pengawasan, masalah administrasi, dan pendampingan dari PLD (Pendamping Lokal Desa) yang belum optimal.
Kontribusi Teoritis/Orisinalitas - Penelitian ini menggunakan fraud diamond theory untuk menjelaskan bahwa pressure (tekanan), opportunity (peluang), rasionalization (rasionalisasi), dan capability (kemampuan) merupakan faktor-faktor yang mendorong potensi terjadinya fraud. Faktor-faktor tersebut bisa ditekan dengan menerapkan pengendalian internal yang baik dalam suatu organisasi. Penelitian-penelitian terdahulu cenderung menggunakan metode kuantitatif dalam penelitiannya yang memiliki beberapa keterbatasan yaitu metode pengumpulan data menggunakan kuesioner membuat informasi yang diperoleh masih terbatas. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan datanya melalui wawancara langsung kepada responden terkait untuk bisa memperkuat data dan memperbaiki keterbatasan-keterbatasan pada penelitian terdahulu. Selain itu, penelitian ini menambahkan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan PLD (Pendamping Lokal Desa) sebagai narasumber wawancara untuk menganalisis lebih dalam peran pengendalian internal dalam pengelolaan dana desa.
Batasan Penelitian - Keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti saat proses wawancara yaitu peneliti tidak dapat melakukan wawancara dengan kepela BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Tersidilor.
Kata Kunci: Pengelolaan dana desa, fraud, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), fraud diamond theory.
Objective - The research aims to analyze the potential for fund management fraud villages in Purworejo Regency especially Tersidilor Village. This analysis guided by theory laws and regulations that have been. From the results of this analysis, it was then continued by conducting face to face interviews with village officials regarding the system and mechanism for reporting accountability for the use of village funds and what obstacles werefaced in preparing accountability reporting in an accountable manner.
Research Method - The method used is qualitative with a case study approach. The types of data used are primary and secondary data. Primary data was obtained through semi structured and snowball interview techniques with Tersidilor Village officials consisting of the village head, village secretary, head of financial affairs, head of planning affairs, head of welfare section, member of BPD, chairman, of the TPK, and PLD Tersidilor. Secondary data in the form of documents relating to village fund management such as Government Regulation Number 60 of 2008 Government Internal Control System (SPIP), regent Regulation Number 6 of 2017 concerning guidelines for organizational of examinations of the financial management of Tersidilor Village in 2022, Minister of Home Affairs Regulation number 47 of 2016 concerning Village Government Administration, Presidential Regulation number 16 of 2018 concerning Procurement of Goods and Services, Law number 6 of 2014 concerning Villages. Data analysis uses the Miles & Huberman model which consists of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
Findings - The research results show that the potential drivers for fraud in managing village funds in Tersidilor Village are pressure, opportunity, rationalization, and capability. In the practice of preventing potential fraud in managing village funds, the village government has involved community participation, managed village funds transparently, and selected vendors according to regulations. However, there are several things that still have potential to cause fraud, namely due to limited human resources, village officials not understanding regulations, incompetent workforce selection, weak supervision, administrative problems, and assistance from PLD that is not yet optimal.
Theoritical Contribution/Originality - This research uses fraud diamond theory to explain that pressure, opportunity, rationalization, and capability are factors that encourage the potential for fraud to occur. These factors can be reduced by implementing good internal control in an organization. Previous studies tended to use quantitative methods in their research which had several limitations, namely the data collection method using questionnaires meant that the information obtained was still limited. Therefore, this research uses a qualitative research method by using data collection methods through direct interviews with relevant respondents to be able to strengthen the data and improve the limitations of previous research. Apart from that, this research will also add BPD and PLD as interview sources to analyze more deeply this role of internal control in managing village funds.
Research Limitations - The limitation faced the researcher during interview process was that the researcher was unable to conduct an interview with Head of the Tersidilor Consultative Body (BPD).
Keywords: Village fund management, fraud, Government Internal Control System (SPIP), fraud diamond theory.
Kata Kunci : Pengelolaan dana desa, fraud, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), fraud diamond theory.