Analisis Manajemen Proyek Batubara 76 Pada PT. Central Buana Mandiri Kalimantan Selatan
Abraham Ivan Pradipta, Prof. Wakhid Slamet Ciptono, MBA, MPM., Ph.D.,
2024 | Tesis | S2 Manajemen
PT
CBM Pada tahun 2023 perusahaan ini mendapatkan proyek baru berupa tambang batu
bara yang berlokasi di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar,
Kalimantan Selatan. Lebih tepatnya di Jl. A. Yani No. 76, maka dari itu
kegiatan proyek ini diberi nama Proyek 76. di Kalimantan Selatan.
Kurangnya pengawasan, evaluasi dan tingginya risiko pada proyek 76 dapat
meningkatkan kemungkinan adanya keterlambatan proyek. Oleh karena itu, perlu
adanya manajemen risiko yang tepat.
Penelitian
ini bertujuan untuk melakukan analisis manajemen proyek oleh karena itu
diperlukan adanya pengendalikan dan pengawasan efektivitas dan efisiensi proyek
agar proyek tidak mengalami keterlambatan dan kerugian. Selain itu, penelitian
ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang ditanggung
perusahaan serta dampak yang ditimbulkan kepada proyek batu bara jika proyek
ini mengalami keterlambatan. Peneliti melakukan analisis manajemen proyek
menggunakan metode Analisis nilai yang diperoleh Earned Value Analysis (EVA)
dan metode analisis manajemen risiko sesuai dengan Project Management Body of
Knowledge (PMBOK).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai CPI 0,957 yang menunjukkan bahwa efisiensi biaya proyek masih kurang. Sedangkan nilai SPI yakni 9,115 menunjukkan bahwa perusahaan lebih cepat dalam melaksanaan proyek. Identifikasi risiko yang dilakukan menunjukkan bahwa pada tahap lima tahap proyek yakni Inisiasi, planning, eksekusi, pengawasan dan penutupan terdapat 16 risiko yang teridentifikasi, diketahui bahwa dua risiko diantarannya termasuk dalam risiko sedang dan 14 risiko termasuk dalam risiko tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan menanggung risiko proyek yang tinggi, sehingga perusahaan memerlukan mitigasi risiko yang memadai agar proyek tidak mengalami keterlambatan dan kerugian.
The primary objective of this
research is to conduct a comprehensive project management analysis,
necessitating the implementation of effective control and supervision
mechanisms to ensure the project adheres to the schedule and avoids financial
setbacks. Additionally, the study aims to identify the risks assumed by the
company and the potential repercussions on the coal project in the event of
delays. The researcher employed project management analysis methodologies,
specifically utilizing the Earned Value Analysis (EVA) method, and conducted a
risk management analysis in accordance with the guidelines set forth by the
Project Management Body of Knowledge (PMBOK).
The research findings reveal a
CPI value of 0.957, indicating that the cost efficiency of the project is
presently suboptimal. Concurrently, an SPI value of 9.115 suggests that the
company is executing the project at an accelerated pace. The risk identification
process, spanning the five project stages—Initiation, Planning, Execution,
Monitoring, and Closure—unveiled 16 identified risks. Notably, 2 of these risks
are categorized as moderate, while the remaining 14 are classified as
high-risk. This comprehensive evaluation underscores that the company is
operating within a high-risk project environment, thereby emphasizing the
imperative need for robust risk mitigation measures to preclude delays and
financial losses in the project.
Kata Kunci : Proyek Batu Bara, Manajemen Proyek, Manajemen Risiko, Earned Value Analysis