Laporkan Masalah

Directive Speech Acts (DSAs) on Caution Signs of Indonesian Railways

Yuki Priliani Putri, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.

2024 | Tesis | S2 Linguistik

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tindak tutur direktif dan menguraikan strategi penyampaian, fungsi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam papan peringatan di kereta di Indonesia: Commuter Line (KRL), Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), Kereta Bandara, dan Kereta Prambanan Ekspres (Prameks). Analisisnya merujuk pada Wijana (2022) untuk strategi penyampaian, Searle (1976) dan Wijana (2022) untuk fungsi, dan Hymes (1972) untuk faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur direktif. Penelitian ini menggunakan metode campuran yang tersusun data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tindak tutur direktif diaplikasikan melalui papan peringatan di kereta untuk memenuhi keperluan perjalanan masyarakat, dan terdapat kecenderungan dalam penggunaannya. Tindak tutur direktif tersebut disampaikan dalam bentuk kalimat imperatif dan deskriptif melalui empat kombinasi strategi: (1) Implisit, langsung, literal, dan tersurat; (2) Implisit, tidak langsung, literal, dan tersurat; (3) Implisit, langsung, literal, dan tersurat; dan (4) Implisit, langsung, literal, dan tersirat. Tindak tutur direktif dalam papan peringatan mengandung beberapa fungsi, seperti melarang, memperingatkan, mendesak, memerintah, merekomendasikan, meminta, mendesak-memperingatkan, mendesak-meminta, dan menyarankan. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kalimat-kalimatnya adalah pengaturan, peserta, tujuan, bentuk, nada, kode bahasa, norma, dan jenis tindak tutur direktif.

This study aims to discuss directive speech acts and elaborate on their delivery strategies, functions, and influencing factors on caution signs of Indonesian Railways: Commuter Line (KRL), Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit, (LRT), Airport Train, and Prambanan Express (Prameks) train. The analysis referred to Wijana (2022) for the delivery strategies, Searle (1976) and Wijana (2022) for the functions, and Hymes (1972) for the influencing factors of directive speech acts. This study applied a mixed-method method that compiled qualitative and quantitative data. The result findings conclude that directive speech acts are applied through caution signs of Indonesian railways to meet the needs of public travel, and there is a tendency in their use. The directive speech acts were delivered in imperative and descriptive sentence forms through four strategies combination: (1) Implicit, direct, literal, and expressed; (2) Implicit, indirect, literal, and expressed; (3) Explicit, direct, literal, and expressed; and (4) Implicit, direct, literal, and implied. Directive speech acts in caution signs conceive some functions, such as forbidding, warning, insisting, ordering, recommending, requesting, insisting–warning, insisting–requesting, and suggesting. Moreover, the factors influencing the sentences are setting, participant, purposes, forms, tone, language code, norms, and kind of directive speech acts.

Kata Kunci : Directive Speech Acts, Delivery Strategies, Functions, Influencing Factors, Caution Signs

  1. S2-2024-501538-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501538-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501538-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501538-title.pdf