Respons Masyarakat Kalurahan Glagaharjo Kapanewon Cangkringan Terhadap Keberadaan Early Warning System (EWS) Bencana Erupsi Gunung Merapi Yogyakarta
Bella Sinta Hikmasari, Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng., P.hD.; Dr. Ir. Dina Ruslanjari, M.Si.
2024 | Tesis | S2 MAGISTER MANAJEMEN BENCANA
Keberadaan jalur rangkaian gunungapi aktif yang melintang di Indonesia dengan sebutan The Pacific Ring of Fire menyebabkan Indonesia memiliki 129 gunungapi aktif. Salah satunya ialah Gunung Merapi dengan jumlah letusan lebih dari 80 kali. Letusan besar yang terjadi pada tahun 2010 dengan kekuatan VEI 4, mengakibatkan banyak korban jiwa serta kerusakan dan kerugian harta benda. Terdapat banyak Kalurahan yang berada di zona KRB III, salah satunya ialah Kalurahan Glagaharjo dengan jumlah penduduk 4.127 jiwa yang menetap di Kalurahan Glagaharjo. Bukaan kawah akibat erupsi tahun 2010 mengarah ke selatan sehingga menyebabkan Kalurahan Glagaharjo menjadi zona KRB III. Salah satu bentuk strategi mitigasi kebencanaan erupsi gunungapi ialah dengan memasang EWS. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis efektivitas EWS erupsi Gunung Merapi, menganalisis tingkat kapasitas masyarakat terhadap EWS tersebut dan menganalisis respons masyarakat terhadap EWS bencana erupsi Gunung Merapi di Kalurahan Glagaharjo yang melibatkan multistakeholder. Metode penelitian yang digunakan ialah mixed-method, teknik pengumpulan data wawancara dan kuesioner dengan analisis deskriptif. EWS erupsi Gunung Merapi yang terpasang di Kalurahan Glagaharjo dapat dikatakan efektif karena memenuhi beberapa faktor (cepat, tepat, akurat dan mudah dipahami). Tingkat kapasitas masyarakat dapat dikatakan 100% sangat mengerti akan keberadaan EWS di Kalurahan Glagaharjo. Masyarakat berperan aktif dalam setiap kegiatan pelatihan evakuasi dengan kolaborasi multistakeholder dan menunjukkan respons yang baik dalam kegiatan tersebut.
The existence of a series of active volcanoes across Indonesia called The Pacific Ring of Fire causes Indonesia to have 129 active volcanoes. One of them is Mount Merapi with the number of eruptions more than 80 times. The large eruption that occurred in 2010 with a VEI strength of 4, resulted in many casualties as well as damage and loss of property. There are many subdistricts in the KRB III zone, one of which is Glagaharjo Subdistrict with a population of 4,127 people living in Glagaharjo Subdistrict. The crater opening caused by the 2010 eruption headed south, causing Glagaharjo Village to become a KRB III zone. One form of disaster mitigation strategy for volcanic eruptions is to install an EWS. This research aims to analyze the effectiveness of the EWS for the Mount Merapi eruption disaster, analyze the level of capacity for the community's EWS and analyze the community response to the EWS for the Mount Merapi eruption disaster in Glagaharjo District involving multi-stakeholders. The research method used is a mixed method, interview and questionnaire data collection techniques with descriptive analysis. The Mount Merapi eruption EWS installed in the Glagaharjo District can be said to be effective because it fulfills several factors (fast, precise, accurate and easy to understand). The level of community capacity can be said to be 100% fully aware of the existence of EWS in Glagaharjo Village. The community actively participates in every training activity with multi-stakeholder collaboration and shows a good response to these activities.
Kata Kunci : EWS, Multistakeholder, Efektivitas, Kapasitas, Respons