Laporkan Masalah

Evaluasi sosial ekonomi dan ekologi terhadap perubahan Sempadan pantai menjadi Permukiman di Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah

LATUAMURY, Hasrah, Drs. Jamulya, MS

2004 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan Magister Pengelolaan Lingkungan

Pertumbuhan penduduk dan aktivitas pembangunan yang cukup pesat di kotakota pesisir seperti Kota Masohi telah menyebabkan penggunaan sempadan pantai menjadi permukiman penduduk, jalan, pelabuhan, intensifikasi pertanian, dan industri. Untuk mengarahkan perkembangan Kota Masohi sesuai dengan fungsinya, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah menyusun Rencana Induk Kota (RIK) Masohi sebagai dasar rujukan teknis pengaturan berbagai kebutuhan ruang dalam Wilayah Kota Masohi. Namun demikian, berbagai kepentingan yang berbeda dalam pemanfaatan lahan di Kota Masohi telah mengakibatkan perubahan penggunaan kawasan lindung sempadan pantai. Penelitian ini ditujukan untuk : (1) menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi perubahan pemanfaatan sempadan pantai untuk kawasan permukiman; (2) mengetahui ketidak sesuaian pemanfaatan kawasan sempadan pantai dengan Rencana Induk Kota Masohi; dan (3) mengetahui kondisi sosial ekonomi dan ekologi saat ini pada permukiman penduduk di shoreline Kota Masohi. Sedangkan alat analisis yang dipakai adalah analisis statistik deskriftif, analisis regresi, analisis kualitas lingkungan, dan tumpang susun peta (map overlied). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya pembangunan di sempadan pantai Kota Masohi disamping diakibatkan oleh tidak adanya sosialsiasi dan pengawasan pemanfaatan ruang, juga karena pemerintah daerah tidak konsisten atau dengan sengaja melanggar peraturan yang telah ditetapkan tentang adanya kawasan lindung sempadan pantai. Kondisi ini bisa ditunjukkan oleh kegiatan pembangunan jalan sepanjang 1 Km, reklamasi pantai sepanjang 700 meter, serta pemberian ijin kepada masyarakat untuk membangun rumah sementara dan tetap di sempadan pantai Pemanfaatan sempadan pantai untuk permukiman maupun untuk kegiatan pembangunan lainnya telah menurunkan kualitas lingkungan seperti kerusakan hutan mangrove, intrusi/genangan air laut, serta tersumbatnya sistem pembuangan limbah rumah tangga. Kualitas air sumur di sempadan pantai secara umum masih berada di bawah ambang batas maksimum, namun beberapa diantaranya seperti zat padatan terlarut, natrium, zat besi, dan nitrit telah melebihi ambang batas maksimum pada beberapa stasiun penelitian. Sedangkan, semua parameter air genangan telah melebihi ambang batas maksimum yang ditetapkan, serta menimbulkan bau busuk sehingga mengganggu penciuman masyarakat di kawasan ini.

The fast growth of resident and development activity in coastal urbans like the urban of Masohi have caused the shoreline use become the resident settlements, roads, port/dock, agricultural intensification and industrial. To manage the growth of Masohi according to its function, the government of Central Maluku have compiled the City Masterplan (Rancangan Induk Kota (RIK) of Masohi as technical reference base on arrangement of various space requirement in region of Masohi. However, all kinds of different importance in land exploiting in city of Masohi have resulted changes in covert area use of shoreline. The objectives of this research were to : (1) analysis socio-economical factors influencing the change of shoreline exploiting for settlement area; (2) knowing the incompatibility of shoreline area exploiting with the City Masterplan of Masohi; and (3) knowing socio-economic and ecological condition at present at resident settlement in shoreline of Masohi. The method approach used is statistical descriptive analysis, regression analysis, the environmental quality analysis, and the map overlay (overlai peta). The result of this research indicate that increasing of development in shoreline of Masohi the changes used of shoreline covert area caused by some factors like the inconsistence of local government with the instruction of space exploiting in City Masterplan of Masohi (RIK), lack of understanding of society to shoreline because of lack socialization of the Masterplan, inexistence of monitoring and controlling to shoreline exploiting, society habit build “podium house” in coastal area, and also amenity access to various socio-economic and governance medium and infrastructure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya pembangunan di sempadan pantai Kota Masohi disamping diakibatkan oleh tidak adanya sosialsiasi dan pengawasan pemanfaatan ruang, juga karena pemerintah daerah tidak konsisten atau dengan sengaja melanggar peraturan yang telah ditetapkan tentang adanya kawasan lindung sempadan pantai. Kondisi ini bisa ditunjukkan oleh kegiatan pembangunan jalan sepanjang 1 Km, reklamasi pantai sepanjang 700 meter, serta pemberian ijin kepada masyarakat untuk membangun rumah sementara dan tetap di sempadan pantai Shoreline exploiting for settlement or other development activity have degraded the environmental quality such as damage of mangrove forest, intrution / sea water pond, and also stuffing up the domestic waste dismissal system. Although the settlement environmental quality parameter in shoreline generally still below/under maximum boundaries, but some among other things like dissolve solid matter, natrium, ferrum, and nitrit have exceeded the boundary float maximum at some research station. Beside that, pond that happened have generated reek / bad smell that bother the society in this area.

Kata Kunci : Lingkungan Hidup,Ekologi,Perubahan Sempadan Pantai,Permukiman, Socio- Economic, Environmental, Shoreline


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.