Affordance Lingkungan Outdoor Sekolah sebagai Ruang Bermain Anak Sekolah Dasar
Elma Mahfuzhoh, Syam Rachma Marcillia, S.T., M.Eng., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur
Aktivitas bermain memiliki kaitan erat dengan dunia anak yang memberikan banyak manfaat pada proses tumbuh kembang mereka. Anak usia sekolah dasar berada pada tingkatan usia yang masih membutuhkan aktivitas bermain dalam memenuhi kebutuhan fisik dan sosial mereka sehingga perlunya penyediaan ruang bermain pada tingkatan komunitas seperti sekolah. Penggunaan ruang luar dari sekolah memberikan kesempatan pada anak untuk memanfaatkan elemen ruang sebagai sarana permainan. Elemen ini kemudian dipersepsikan secara beragam, baik oleh anak secara individu maupun kelompok bermain dalam kelompok gender dan usia tertentu. Ruang bermain dengan fasilitas playground yang memiliki kelengkapan atribut bermain memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan aktivitas gerak dan eksplorasi bermain oleh anak. Sayangnya, sekolah dasar negeri tidak ditunjang dengan adanya kelengkapan elemen bermain tersebut sehingga penelitian terkait dengan eksplorasi anak sekolah dasar di lingkungan outdoor sekolah yang memiliki ragam kelengkapan ruang bermain yang terbatas menjadi menarik untuk diketahui lebih lanjut. Penelitian dilakukan untuk mengetahui keberagaman aktivitas bermain serta karakter arsitektural yang mendukung aktivitas bermain yang kemudian dapat melihat affordance yang dimanfaatkan oleh anak. Lebih lanjut, penelitian ini juga dirancang untuk mengetahui persepsi yang dimiliki oleh anak terkait dengan aktivitas bermain serta lingkungan luar di sekolah sebagai ruang bermain mereka. Penelitian dilakukan di SDN Gondolayu dan SDN Mendungan 2 yang berlokasi di area Daerah Istimewa Yogyakarta, menggunakan metode behavior mapping dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas bermain dari kedua sekolah yang paling mendominasi ada pada kategori non-play serta aktivitas bermain yang cenderung tidak memiliki banyak aktivitas gerak. Aktivitas bermain yang terjadi di kedua sekolah menunjukkan perbedaan dalam karakteristik ruang yang digunakan selama proses bermain dimana SDN Gondolayu lebih banyak memanfaatkan ruang selasar sedangkan anak di SDN Mendungan 2 lebih banyak memanfaatkan area terbuka. Aspek affordance yang ditemukan pada kedua sekolah menunjukkan bahwa beberapa elemen lingkungan dengan jenis tertentu tidak dipersepsikan oleh anak serta adanya keragaman persepsi yang muncul dari perbedaan karakter spasial yang menaungi sifat affordance tersebut. Lebih lanjut, hasil preferensi bermain apabila dikomparasikan dengan hasil data observasi menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan pada beberapa kategori bermain.
The activity of playing is closely related to the world of children, providing numerous benefits to their developmental processes. Elementary school-age children are at a stage where they still require play activities to fulfill their physical and social needs, thus necessitating the provision of play spaces at the community level such as schools. Utilizing outdoor spaces in schools provides opportunities for children to utilize spatial elements as play facilities. These elements are perceived diversely, both by individual children and playgroups within specific gender and age groups. Play spaces with playground facilities equipped with playing attributes significantly impact the enhancement of children's motor skills and play exploration. Unfortunately, public elementary schools lack these playing attributes, making research on elementary school children's exploration in the limited outdoor school environments with varied play space provisions intriguing to explore further. This study aims to investigate the diversity of play activities and the architectural characteristics that support play activities, thereby identifying affordances utilized by children. Furthermore, the study is designed to understand children's perceptions regarding play activities and the outdoor school environment as their play spaces. Conducted at SDN Gondolayu and SDN Mendungan 2 located in the Special Region of Yogyakarta, the research employed behavior mapping methods and questionnaire dissemination. Results indicate that the most dominant play activities in both schools fall under the non-play category, with play activities tending to lack significant movement. Play activities in both schools demonstrate differences in the characteristics of spaces used during the play process, where SDN Gondolayu utilizes more courtyard spaces, while children in SDN Mendungan 2 utilize more open areas. Affordance aspects found in both schools reveal that some environmental elements of certain types are not perceived by children, indicating diversity in perceptions arising from differences in spatial characteristics that influence affordance. Furthermore, when comparing play preferences with observational data, significant differences are evident in several play categories.
Kata Kunci : Aktivitas Bermain, Affordance Lingkungan Outdoor Sekolah, Anak Sekolah Dasar, Preferensi Bermain Anak,