Incidence of Low Birth Weight Babies in Indonesia: Trend Analysis of IDHS 1994-2017
Usluki Sabila Dini, Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH; dr. Firdaus Hafidz, MPH, AAK, Ph.D.
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Berat badan lahir rendah, atau BBLR, masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global dengan sejumlah dampak jangka pendek dan jangka panjang. WHO memperkirakan kejadian bayi BBLR sebesar 15 hingga 20?ri seluruh kelahiran di seluruh dunia. Angka kematian bayi baru lahir berkisar antara 40–60% akibat BBLR. Bayi dengan berat badan lahir rendah mempunyai kemungkinan lebih besar untuk meninggal dan mengalami gangguan kesehatan dibandingkan bayi yang lahir dengan berat badan ideal. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian dan tren BBLR berdasarkan data SDKI antara tahun 1994 hingga 2017.
Metode: Pendekatan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan observasi dan menggunakan data panel. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah data bayi baru lahir di Indonesia yang tercatat dalam SDKI 1994 hingga 2017. Data SDKI yang memenuhi kriteria sampel penelitian dianalisis secara proporsi. Analisis regresi logistik sederhana dilakukan untuk menguji hubungan BBLR dengan faktor-faktor yang dianalisis seperti karakteristik sosiodemografi, usia ibu, kabupaten, dan jenis kelamin di Indonesia.
Hasil: Secara umum tren BBLR di Indonesia sejak tahun 1994 hingga tahun 2017 mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak terlalu signifikan. Pada tahun 1987 dan 1991, tidak ada pencatatan berat badan lahir. Angka BBLR relatif stabil, persentase BBLR tertimbang tertinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar 7,65?n terendah pada tahun 2007 sebesar 6,73%.
Kesimpulan: Angka kejadian BBLR di Indonesia mengalami fluktuasi, meningkat pada tahun 1997 namun belum mencapai tren yang konsisten. Upaya pencegahan BBLR memerlukan intervensi terfokus berdasarkan usia ibu, kesenjangan perkotaan-perdesaan, dan variasi gender untuk mencapai kemajuan berkelanjutan dalam kesehatan ibu dan bayi.
Background: Low birth weight, or LBW, is still a major global public health concern with a number of short- and long-term effects. WHO estimates the incidence of LBW babies at 15 to 20% of all births worldwide. Newborn death rates range from 40–60% as a result of LBW. Babies with LBW are more likely to subsequently die and experience health problems than babies born at an ideal weight. The general objective of this study is to determine the incidence and trends of LBW based on data from the IDHS between 1994 to 2017.
Method: The methodology approach employed in this study involves observation and utilizes a panel data. The target population in this study is data on newborns in Indonesia that recorded in IDHS 1994 to 2017. IDHS data that fulfil the criteria of the research sample was analyzed by proportion. A simple logistic regression analysis was performed to examine the relationship between LBW and the factors such as sociodemographic characteristics, maternal age, districts, and gender.
Result: The LBW trend in Indonesia from 1994 to 2017 experienced increases and decreases that were not too significant. For the years 1994 and 1991, there were no recordings of birth weights. The LBW rate is relatively stable, with the highest weighted percentage of LBW occurred in 1997 at 7.65% and the lowest in 2007 at 6.73%.
Conclusion: The incidence of LBW in Indonesia has fluctuated, increasing in 1997 but hasn’t reached a consistent trend. Efforts to prevent LBW require focused interventions based on maternal age, urban-rural disparities, and gender variations to achieve sustainable progress in maternal and infant health.
Kata Kunci : Trend, LBW, Incidence, IDHS.